Tampilkan postingan dengan label Panti Asuhan Anugrah Kasih Abadi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Panti Asuhan Anugrah Kasih Abadi. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 18 Januari 2020

Hari Ini di Panti Asuhan

Biasanya hari Jumat adalah hari membaca atau klub baca di panti asuhan Anugrah Kasih Abadi. Biasanya program pendampingan Tim Child Ministry YLKA di sana semenjak beberapa tahun ini.Khusus hari ini aku akan memberitahukan kepada anak-anak bahwa aku tidak lagi bekerja di YLKA. Artinya, kemungkinan aku ke panti tidaklah sesering dulu dengan kegiatan yang sering dilakukan di sana.

Pemberitahuan mendadak itu membuat anak-anak juga bingung. Tapi aku pikir sih ini bukan terakhir kali aku ke panti asuhan bertemu mereka. Kunjungan itu masih bisa dilakukan. Bedanya, bukan lagi aku sebagai tim YLKA atau biasa mereka sebut Lentera Kasih. Sebelum program rutin pendampingan anak dilakukan Lentera Kadih aku pernah membawa anak sekolah minggu berkunjun ke sana )sekali berkunjung, ke dua kalimya anak panti hadir di perayaan Natal sekolah minggu). Selain itu, keluargaku juga pernah merayakan ulang tahun Mama di sana. Saat itu, Mama tidak menyuapi kaki anak-ansknya dengan kue ulang tahun. Tetapi mama menyuapi anak-anak panti saat itu.

Jadi begitulah. Tak ada kekhawatiran bahwa hari ini hari terakhir aku bertemu dengan anak panti asuhan. Ini hanya hari terakhir peranku sebagai bagian dari Lentera Kasih yang mendampingi.
Selanjutnya, ya terserahku kapan mau berkunjung...πŸ˜„
Sampai bertemu lagi anak-anak πŸ™πŸ™

Salah satu anak favoritku

Add caption

Selasa, 05 November 2019

Kunjungan Tim Film ke Panti Asuhan Anugrah Kasih Abadi

Pada tanggal 31 Oktober 2019 yang lalu, tim film dari Norwegia datang khusus ke Panti Asuhan Anugrah Kasih Abadi. Kunjungan tamu kali ini untuk membuat kisah anak-anak di Indonesia pada proyek pendampingan yang dilakukan oleh Tim Child Ministry YLKA.

Pada kesempatan itu, Eldin, salah seorang anak panti asuhan akan menjadi fokus. Eldin akan menceritakan tentang kisahnya selama tinggal di panti asuhan, sekolahnya, cita-cita dan keinginannya. Selain itu, kami juga mengadakan kegiatan dan games. Pada hari itu juga sekaligus apresiasi untuk anak-anak panti asuhan yang telah berani untuk menuliskan ide dan pikirannya. Tulisan mereka kini diterbitkan menjadi buku yang berjudul "Kisahku Anak Panti Asuhan yang Bermimpi. 

Saksikan kegiatan satu hari itu dalam video singkat ini. 





Jumat, 01 November 2019

Penulis Cilik dari Panti Asuhan

“Kami senang sekali ada nama kami di buku, Bunda”, kata anak-anak panti asuhan ini kepadaku. Wow...πŸ˜πŸ’ Ucapan sederhana yang sangat dalam. Mereka tidak mengira bahwa mereka  menghasilkan karya tulisan dan diterbitkan pula. Mereka adalah anak-anak yang tinggal di Panti Asuhan Anugrah Kasih Abadi, yang bertempat di Gang Tawon XVI, Deli Serdang (Sumatera Utara).

Buku yang mereka tulis ini adalah hasil pengamatan mereka dan yang mereka renungkan lalu tuliskan. Metode Amati-Renungkan-Tuliskan (ART) dikembangkan oleh Mas Arie Saptaji yang sengaja diundang dari Yogyakarta untuk memberikan pelatihan penulisan untuk anak-anak panti asuhan Anugrah Kasih Abadi. Ada 29 anak yang mengikuti pelatihan ini, tetapi hanya 19 anak yang tulisannya bisa lolos masuk seleksi tulisan yang dimuat. 

Semoga ada tulisan mereka lagi ya. Ayo kita dukung mereka untuk berkarya lebih baik lagi demi masa depan kita semua. πŸ™πŸ“šπŸ€πŸ’ͺ😘



Foto sebagian penulis cilik, sementara yang lain masih kerja menjaga kambing🐐
Sebagian penulis cilik

Minggu, 27 Oktober 2019

Sepatu Baru Aki dan Putra

“Bun, sepatuku rusak. Sabtu ini ada pertandingan di Langkat. Sepatu Aki juga”, kata Putra.

Sementara itu, Aki diam saja. Ia nggak banyak menuntut karena baru buat kasus baru.
Sementara itu kemarin di grup WA, coach dari Akademi Inspire, tempat mereka berlatih bola juga mengingatkan soal sepatu.

“Koq cepat sekali rusak? Kan belum setahun?” tanyaku kepada mereka.

“Gak tau, Bun”, kata Putra.

Serba salah juga jika sepatu bola tidak dibeli karena mereka sedang dipersiapkan untuk ikut turnamen olahraga  di Kuala Lumpur pada akhir Nopember yang akan datang. Ya, sudahlah aku buat jadwal dengan mereka untuk membeli sepatu.

“Sabtu ini kita pergi ya”. Bunda datang dari kantor langsung ke panti. Kalian bersiap ya”, kataku.

Jadilah hari Sabtu itu kegiatanku diisi dengan hari latihan panggung boneka (untuk persiapan tampil tanggal 2 Nopember), lalu berlanjut ke panti asuhan, trus ke toko sepatu. Sepertinya hari itu aku lebih lama di perjalanan...πŸ˜„πŸ˜„. Kami sampai ke toko setelah sempat berjalan kaki beberapa menit karena macet luar biasa di daerah itu.

Sesampainya di toko, sepatu pun dipilih oleh Aki dan Putra. Sebelumnya, aku udah kasih batasan harga maksimalnya. Ada batasan harga tersebut dan mereka pun maklum. Setelah beberapa sepatu dicoba, akhirnya sepatu yang cocok pun mereka dapat. Prosesnya nggak mudah. Ada yang sepatunya cocok, tetapi ukurannya tidak ada. Ada yang warnanya oke, ukurannya oke, harganya mahal sekali. Syukurlah, sepatu bisa mereka miliki. Aki memilih warna merah, dan Putra memilih warna hijau. Btw, sepatu dibeli bukan dengan biaya saya pemirsahhhh..... πŸ˜‰

Sesudah itu, kami pun pergi ke Es Krim Krim yang tak jauh dari toko olahraga. Lapar mendera, pemirsahhh. Es Krim Ria yang melegenda itu pun persinggahan terakhir kami sebelum pulang ke panti asuhan. Nah, kalau ajakan makan sate dan es krim itu bagian saya. Dan meteka sungguh menikmati sate dan es krim. Sudah dapat sepatu, bisa menikmati sate dan es krim. Sungguh nikmat πŸ˜„
Horeeee, sepatu baru ....

Kamis, 04 Oktober 2018

Kisah Anak Panti Asuhan Anugrah Kasih Abadi #1

Hari ini di klub baca Panti Asuhan Anugrah Kasih Abadi. Dua anak ini, yaitu Putri dan Nita yang selalu tertarik untuk minta dibacakan buku. Nah, hari ini ada buku berjudul “Alat Transportasi”, dan mereka mau minta diajarkan membaca biar tidak kalah dengan kakak dan abang yang sudah lancar membaca buku.

Sambil menunjuk tulisan dan gambar, mereka mengulangi kata-kata yang kuucapkan.

Me    : Sepeda
Anak : Sepeda
Me    : Bagus.....Gambar berikutnya ya, adik-adik

Me    : Pesawat
Anak : Pesawat
Me    : Ulang-alik
Anak : Ulang-alik..pesawat ulang-alik


Me    : Nah, coba ulangi...
Anak : Pesawat (sambil menunjuk tulisan)
Me    : Bagus πŸ‘....(agak bangga, ternyata bisa juga)


Anak : Pesawat ulang tahunnnn...........
Me : #^*% $@ (hadehhh...pesawat ulang-alik koq jadi pesawat ulang tahun)


🀣🀣🀣


(Bersyukur hari ini bisa tertawa. Bahagia itu sederhana)