Tampilkan postingan dengan label Gerakan literasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gerakan literasi. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 20 Januari 2024

KAMPUNG SAWAH, BESITANG

Saya teringat saat dulu pernah "membidani" rumah baca di daerah Kampung Sawah, Besitang. Dimulai dari semangat Bang Sihar Sinaga. "Dek, aku butuh bantuanmu. Jemaat tempatku praktek dulu mau  membuat kegiatan anak. Ku tau kau di bidang itu, yuk kapanlah kita ketemu". Pertemuan reuni kami pada tahun 2007 juga memuatku mengenal para naposobulung (pemuda) gereja yang memang ingin melihat adik-adik menjadi lebih pintar dan mendukung mereka untuk belajar. Melihat tekad mereka yang kuat meski segan menyampaikan keinginan karena kami baru bertemu, akhirnya setelah beberapa diskusi, maka jadilah "rumah belajar" di tempat mereka. 

Gereja di Kampung Sawah, Besitang


Bangunan gereja masih sederhana (bangunan baru di foto saat itu belum ada). Mereka menamakan rumah belajar tersebut "BSB" kepanjangan dari "Belajar Sambil Bermain." Buku-buku bacaan anak diperoleh dari sumbangan buku anak milik pribadi, sumbangan dana dari Kak Evi Hutahean (teman kak Elsa), dan juga sempat mendapat bantuan dari teman dari Jakarta. Rak buku dibuat sendiri oleh Amang Sintua Manalu yang penuh semangat agar anak-anak memiliki tempat penyimpanan buku. 

Rak buku sederhana buatan Amang Sintua Manalu


Pemuda-pemudi secara sukarelawan mengajar adik-adik mereka untuk les pelajaran gratis. Minat anak-anak untuk membaca dan belajar meningkat. Cita-cita mereka tidak pasrah saja. Beberapa anak punya tekad untuk menjelajahi daerah lain untuk mencoba hal-hal baru yang berbeda. 

Naposo (pemuda) dan Amang Sintua sebagai pendamping anak-anak BSB

Kelas 3-4 SD


Anak kelas 5-6 SD yang minta difoto

"Inang, kami mau difotolah"


Sekian tahun kemudian, beberapa anak yang kini tumbuh  dewasa beberapa kali menyapa lewat facebook. "Inang, apa kabar? Ini aku si.......".  Ada yang mengingatku karena aku pernah bercerita melalui boneka di gereja mereka. Ah, melihat mereka kini dewasa dan bahkan sudah memiliki anak, aku mengenang masa lalu dengan mereka sebagai bagian yang indah. Kami bertumbuh bersama. Terima kasih sudah menjadi bagian dari kehidupanku. πŸ’—



Cerita dibalik kegiatan: Saat itu aku menjadi guru Kindergarten di suatu Sekolah National plus di Medan. Biasanya di akhir pekan, aku ke Kampung Sawah, Besitang. Perjalanan hampir 4 jam (aku naik angkot dan rumahku berada di ujung juga) dan harus naik ojek atau dijemput di simpang melewati jalan-jalan kebun yang belum diaspal. Akhirnya dapat bonus, aku sakit gejala tipus lagi. πŸ˜€

Selang beberapa waktu kemudian, kegiatan literasi  anak di Kampung Sawah berhenti karena pergantian pemimpin gereja. Sedihnya kami...Perlunya pemimpin yang mempunyai visi yang mendukung anak-anak bertumbuh di gereja. Kasihan anak-anak itu karena buku-buku itu tidak boleh dipajang dan anak-anak tidak bisa membaca lagi di gereja.

Kondisi kelas saat itu 

SD Negeri di Kampung Sawah, tahun 2008

Foto di atas adalah kondisi kelas di SD Negeri yang ada di Kampung Sawah itu. Terbayang kan kondisi pendidikan di sana. 

Cerita dibalik kegiatan: Saat itu aku menjadi guru Kindergarten di suatu Sekolah National plus di Medan. Biasanya di akhir pekan, aku ke Kampung Sawah, Besitang. Perjalanan hampir 4 jam (aku naik angkot dan rumahku berada di ujung juga) dan harus naik ojek atau dijemput di simpang melewati jalan-jalan kebun yang belum diaspal. Akhirnya dapat bonus, aku sakit gejala tipus lagi. πŸ˜€

Selang beberapa waktu kemudian, kegiatan literasi  anak di Kampung Sawah berhenti karena pergantian pemimpin gereja. Sedihnya kami...Perlunya pemimpin yang mempunyai visi yang mendukung anak-anak bertumbuh di gereja. Kasihan anak-anak itu karena buku-buku itu tidak boleh dipajang dan anak-anak tidak bisa membaca lagi di gereja.

Rabu, 01 Juli 2020

(Review) Alkitab Kecil-Cerita tentang Binatang


                                        Alkitab Kecil-Cerita tentang Binatang

Judul asli: Baby Bible Animals

Penulis: Robin Currie

Ilustrator: Cindi Brownsberger Adams

Penerjemah: Joane Lynne Nahumurry

Penerbit: PT BPK Gunung Mulia

Isi/Ukuran: 48 halaman;  14 cm x 18 cm

ISBN: 978-979-687-516-0 (Cerita tentang Binatang)

ISBN: 978-979-687-514-6 (No. Jilid Lengkap)

Cetakan ke-1: 2008

Cetakan ke-9: 2018

 

Sampul belakang

Buku ini memperkenalkan dua puluh kisah Alkitab yang menarik bagi balita Anda. Kisah-kisah terpilih ini akan mengajak anak-anak bertemu dengan orang-orang, mengenal tempat-tempat, serta mendengar berbagai cerita baru Alkitab. Tiap cerita dilengkapi dengan aktivitas sederehana dan sebuah doa singkat yang membuat cerita Alkitab menjadi lebih hidup.

Cerita-cerita dalam buku ini juga disajikan dalam dua bahasa, Indonesia-Inggris, yang membantu anak-anak mengenal kosa kata bahasa inggris. Belajar firman Allah dapat menjadi bagian kegiatan yang menyenangkan! Anak Anda akan merasakan itu saat Anda berbagi keajaiban Alkitab bersama-sama mereka.

**

Board book ini sangat cocok dibacakan kepada anak-anak balita. Tiap cerita diambil dari salah satu ayat Alkitab, misalnya pada Mazmur 84: 3 (lihat foto). Cerita itu disajikan dengan aktivitas yang menyenangkan untuk anak-anak bisa ikuti bersama, misalnya: gelengkan kepalamu, lompatlah ke segala arah. Selain itu ada doa sederhana yang bisa diucapkan bersama anak-anak. Buku ini patut dibacakan untuk anak balita.


Baby Bible ini memiliki enam seri board book yang sangat cocok bagi anak Anda.

Sabtu, 16 Mei 2020

(Review) Membaca Cepat untuk Pelajar & Remaja



Membaca Cepat untuk Pelajar & Remaja
Cara Mudah Membaca Cepat dan Cerdas

Penulis:Muhammas Noer
Ilustrasi: Frans Sitanggang (@duniafrans)
Penerbit: PT Grasindo
Isi/Ukuran: 152 halaman;  13,5 cm x 20 cm
ISBN: 978-602-452-450-3
Cetakan: 2017

Sampul belakang
Baca buku setebal 52 buku dalam setahun, bisa enggak ya?
BISA!
Buku ini membagi cara yang tidak biasa dalam menguasai teknik membaca ceat. Tentu saja dengan tips dan trik unik yang sangat mudah untuk diterapkan, di anataranya dengan menggunakan konsep mind mapping dan SQ3R. Membaca cepat di sini bukan hanya untuk mempersingkat waktu membaca, tetapi juga supaya kamu lebih memahami bacaan yang kamu baca.
Kalau ingin karir kamu sukses, tidak ada cara lain selain membaca buku sebanyak-banyaknya dari sekarang. Buku ini akan memberikan cara-caranya.
**
Untuk membaca buku ini perlu Niat, Tekad, Kemauan. Demikian himbauan sang penulis buku ini untuk memberi dorongan bagi pembaca untuk bisa membaca cepat. Baik, saya menuliskan saja kesan-kesan dalam tiap babnya.

Bab 1: Membaca cepat itu apa, sih?
Membaca cepat itu adalah teknik membaca yang mengajak kita untuk langsung ke masalah atau fakta yang dicari (Noer: 1).  Membaca cepat membutuhkan koordinasi yang baik antara mata, telinga, mulut, dan otak.

Dengan membaca cepat, kamu akan membaca beberapa kata sekaligus dalam sekali lihat (kecuali untuk kata-kata baru), memperluas daya pandangmu dan memperluas daya pandangmu untuk membaca secara vertikal maupun horizontal.
  Ø  Membaca cepat adalah membaca tanpa suara.
Vocalizing yaitu menyuarakan kata-kata yang sedang dibaca. Dalam teknik membaca cepat, vocalizing ini dianggap sebagai salah satu faktor yang membuat kecepatan membaca kamu jadi kurang maksimal (Noer: 6).
  Ø  Membaca cepat adalah membaca dengan pemahaman. Perbendaharaan kata-kata yang luas dan wawasan akan materi bahan bacaan itu mempengaruhi kecepatan membaca.
  Ø  Membaca cepat adalah membaca dengan konsentrasi. Membaca perlu koordinasi yang baik antara mata, telinga, mulut, dan otak. Keempat alat indera itulah yang dapat membantu kita berkonsentrasi dengan baik saat sedang membaca (Noer: 10).

  Bagaimana awal mula adanya teknik membaca cepat ini?
Tahun 1950-an, seorang guru bernama Evelyn Wood meneliti kemampuan orang-orang yang membaca cepat. Membaca dengan bantuan tangan (tepatnya jari) untuk menunjuk teks bacaan dan menyusurinya dengan cepat. Dengan cara ini, maka mata akan dipaksa untuk bergerak lebih cepat, sesuai dengan kecepatan jari tangan waktu menyusuri kata-kata yang ada dalam bahan bacaan. Metode ini dinamakan metode Wood.
Tahun 1958, nama metode Wood berubah menjadi Reading Dynamics, lalu kelamaan menjadi speed reading atau membaca cepat. Sejak itulah membaca cepat mulai dikenal oleh masyarakat.
John F Kennedy dan Jimmy Carter adalah tokoh yang sangat berkontribusi bagi berkembanganya program membaca cepat. Ketika mereka menjadi Presiden Amerika Serikat, para staf Gedung putih diajari teknik membaca cepat ini secara khusus.

Mitos #1 Membaca cepat adalah sesuatu yang mustahil.
Fakta: otak manusia bisa berkapsitas banyak dan bisa memproses informasi dengan sangat cepat.

Mitos #2 Membaca cepat dapat mengurangi kenikmatan membaca
Fakta: jika menguasai membaca cepat, maka kamu bisa lebih terhanyut dalam bahan bacaan yang sedang kamu baca. lebih berkonsentrasi.

Mitos #3 Membaca cepat hanya bisa dilakukan oleh orang-orang pintar.
Fakta: Yang mempengaruhi bukan pintar atau bodoh tetapi ketekunan.

Mitos #4 Membaca cepat adalah suatu kebohongan
Fakta: Ada bukti banyak orang yang bia membaca dengan kecepatan 2-3 kali lebih cepat daripada kecepatan membaca pada umumnya.

Orang yang membaca cepat karena perbendaharaan kata-katanya cukup luas jadi ia bisa mengenali kata-kata meski kata-katanya tidak beraturan. Yang penting huruf pertama dan terakhir dari kata tersebut sama. Contohnya ada halaman 24-25. 

    Bab 2: Kenapa, sih, kita membaca cepat

Kemampuan membaca akan meningkat dua sampai tiga kali lebih cepat; akan memperkuat kemampuan menyerap informasi dari bahan bacaan.
Membaca cepat berguna untuk:
1.   Memilah informasi penting:
Memilih buku yan tepat misalnya: membaca cepat dan sekilas judul buku-buku itu, lalu baca subjudu, daftar isi, halaman belakang (back cover: biasanya berisi sinopsis buku itu) dan kata pengantarnya.

2.   Cepat menguasai informasi
Misalnya membaca buku setebal 300 halaman dalam satu minggu menjadi 1-2 hari saja, bahkan ada yang tidak sampai 3 jam.
3.   Meningkatkan pemahaman
Karena lebih fokus pada persoalan dan melihat lebih jernih hubungan antarbab, antarparagraf, maupun antarpemikiran yang ada dalam bacaan tersebut (Noer: 36).

Menghitung kecepatan membaca =
Jumlah kata: Waktu yang dibutuhkan (dalam menit). 


Kecepatan membaca normal usia remaja (12-18 tahun) adalah sekitar 250-300 kata permenit. Seseorang dengan punya pemahaman yang baik biasanya dapat menguasai 70% dari bahan bacaan yang dibacanya, hanya dengan sekali baca (Noer: 45).


Bab 3: Persiapan untuk mulai belajar membaca cepat

Konsentrasi dan Motivasi.
 Jauhkan dari hal-hal mengganggu konsentrasi, misalnya saat tubuh lelah, suara-suara TV, orang mengobrol, musik), penerangan yang tidak sesuai, akun medsos, dsb. Trik untuk berkontrasi (Noer: 51). Motivasi adalah sesuatu yang bisa membuat seseorang melakuakn dengan sepenuh hati sehingga hasilnya akan lebih baik.

3 pilar penting dalam membaca: Kecepatan; Konsentrasi, Motivasi.

Bab 4: Yuk, kita berlatih membaca cepat

Perhatihan posisi tubuh. Ergonomi (ergon=kerja; nomoi=hukum-hukum alami) adalah ilmu yang membahas bagaimana tubuh kita bekerja secara alami.

Tips ergonomi dalam membaca:
1.   Duduk dengan rileks dan nyaman, perhatihan bagian leher, jangan bungkuk atau menekuk leher waktu membaca karena sikap itu membuat tidak nyaman.
2.   Perhatikan jarak antar tulisan sekitar 30 cm.
3.   Usahakan buku yang kamu baca itu ditopang di atas meja atau alas lain. Posisi yan tepat memudahkan kita untuk membolak-balik halaman buku.
4.   Menghindari gerakan yang tidak perlu ketika membaca, misalnya mengetuk-ngetukkan jari di atas meja, menggoyang-goyangkan kaki atau kepala.
5.   Penerangan yang cukup ketika membaca. Sinar lampu yang pas dan mengarah ke bahan bacaan sehingga seluruh huruf, kata dan kalimat akan terlihat jelas.
Praktik latihan membaca cepat dilampirkan pada bab ini.


Bab 5: Teknik lanjutan membaca cepat

Teknik membaca secara vertikal
Teknik membaca terstruktur. Metode SQ3R adalah metode:
-      Survey (melakukan survey)melihat secara sekilas sisi buku (judul utama, subjudul, sinopsis, kata pengantar, dan daftar isi. Skimming mencoba untuk mendapatkan ide besar atau the big picture dari buku tersebut. Ini sekaligus menciptakan minat yang uat untuk memahaminya.
-      Questioning: proses aktif dengan melakukan analisis, sintesis, dan argumentasi terhadap pokok pikiran yang disampaikan si penulis buku.
-      Read, setealh 2 tahap dia tas maka kita akan memahami struktur dan terminology yang digunakan. Beri jeda (break) membaca di tiap akhir bab. Waktu jeda bisa dipakai untuk melakukan review.
-      Recite: melakukan refleksi dari bahan bacaan, segera setelah kamu selesai membacanya, atau setelah selesai membaca satu bab.Tujuannya untuk menguji pemahaman atas teks atau bahan bacaan itu.
-      Review (meninjau) setelah seminggu atau sebulan sehingga materi bacaan akan masuk dalam memori jangka panjang. Setelah lewat dari 24 jam, pemahaman akan isi buku biasanya akan menurun, bahkan menurun sangat drastis setelah seminggu.

Tujuan utama membaca adalah : memahami

Otak membayangkan asosiasi terhadap kata.
5 cara untuk menguasai cara membaca efektif, yaitu:
1.  Kuasai struktur kalimat. Struktur kalimat bahasa Indonesia : subyek-predikat-objek-keterangan atau SPOK.
2. Perhatikan kata-kata negatif, misalnya; 'tetapi' 'melainkan', 'bukan', atau 'sebaliknya’' Jika kata-kata itu dihilangkan, maka maknanya akan rusak dan arti sebenarnya jadi hilang.
3.  Perhatikan kata-kata penghubung kalimat, anatar lain 'oleh karea itu’ oleh sebab itu’, 'karena', 'kemudian', dan lain-lain.
4.   Perhatikan kata kunci (keyword) dan terminologi khusus
5.   Perhatikan kata-kata yang dicetak khusus


Bab 6: Membaca cepat dalam bahasa Inggris

Faktor yang menentukan kecepatan dan pemahaman seseorang dalam membaca teks bahasa Inggris:
1.  Kosakata: kuasa kosakata dalam bahasa Inggris sehingga membantu kita dalam membaca dan memahami teks bahasa Inggris.
2.  Struktur kalimat: mengenali subjek, objek, kata kerja, kata sifat, kata keterangan, dst.
3.  Idiom/ungkapan. Dalam bahasa Inggris, idiom digunakan dalam bahasa sehari-hari. Misalnya ‘as god as gold’= sesuatu yang baik sekali; ‘a man of the world’ = orang yang selalu memenuhi janjinya. Mungkin ada ribuan idiom dalam bahas Inggris.
4. Konteks bacaan: mengenali latar belakang dari sebuah teks/bahan bacaan, latar belakang si penulis waktu menuliskan teks tersebut, termasuk subyek yang dia tuliskan. Menguasai kosakata (memahamiarti kata dalam konteks sebah kalimat. Dalam memahami kosa kata, kita perlu memahamai baagimana sebuh akat terbentuh, apakah ada akhiran, awalan, atau apakah lata adasr atau bentuk kata yang lain); menguasai struktur kalimat – dalam bahasa Inggris perlu mengetahui kalimat inti (main clause) dan mana yang merupakan kalimat penjelas (subordinate clause) dari sebuah kalimat. (Noer:123-124). Pahami idiom dalam bahasa Inggris.

Contohnya:
”The company use carrot and stick approach to obtain good result from their employee”. 
Carrot and stick = reward and punishment. Mau lihat kamus idiom bisa klik http://www.idioms-today.com



Bab 7: Sekilas tentang mind mapping

Mind mapping adalah sebuah Teknik berpikirdan mencatat yang diperkenalkan pertama kali oleh Tony Buzan, seorang psikolog. Teknik ini mengolah informasi yang menggunakan kat akunci (keyword) dan gambar (Noer: 138-139). Mind mapping= kata-kata kunci dan gambar yang sesuai dengan yang ada di pikiranmu atau asosiasimu.

Mind mapping dan membaca cepat:
Membantu untuk mengingat apa yang sudah dibaca. Dalam membaca cepat, pemahaman adalah yang paling penting. Untuk bisa memahami, kamu harus bisa menemukan maksud dari kalimat-kalimat yang kamu baca itu dengan menemukan kata-kata kuncinya.

Demikian review buku ini. Semoga bermanfaat..

Jumat, 20 Maret 2020

Sortir buku lagi


Sortir buku masih berlanjut.
Kali ini buku akan dikirim ke Sumba. Kadang-kadang sulit bagi kita untuk melepas barang-barang yang melekat dan memiliki kenangan bagi kita. Menyortir buku menjadi salah satu kegiatan yang bisa membantuku untuk mengendalikan diri akan "arti kepemilikan" dan "berbagi". Rasanya semua barang yang telah bersama-sama dengan kita ingin kita genggam atau simpan. "Ah, buku ini nanti bisa kubaca-baca lagi". Wah, ini 'kan novel yang ditulis penulis favoritku. Sayang jika kulepas atau kuberikan pada yang lain' Berbagai alasan menyergap bahkan ketika niat dan aksi memasukkan buku ke kotak. 





Bulatkan tekad dan keinginan. Maka jadilah paket buku-buku berlapis kertas coklat...
Buku pun tiba di Sumba. Kiranya buku-buku itu berguna ya

Buku diterima Kak Ning, petugas perpustakaan
Buku untuk STT GKS  di Lewa, Sumba Timur



Minggu, 01 Maret 2020

Yuk Donasi Buku Ke Kareta Pustaka



Saat menyortir buku masih berlanjut. Kali ini buku-buku yang akan disortir akan dikirim ke suatu taman baca yang ada di Sibolga.  Taman Baca ini dikelola oleh Bang Andilo Simamora. Dia mengumpulkan buku-buku untuk anak-anak, lalu mendatangi anak-anak dengan sepeda motor atau biasa disebut  kereta kalau di Sumatera Utara. Bukan kereta api ya...hehehe






Buku dengan tanda panah biru itu tentang perjalanan anak-anak ke Eropa. Sengaja kusebutkan ke Bang Andilo harapanku kelak sada anak-anak dari Kareta Pustaka yang bisa menjelajahi Eropa, entah untuk studi atau bekerja.



Nah, Bang Andilo mengirimkan video tentang buku-buku yang sudah disebarkan kepada anak-anak di sana. Dia mengirimkan video melalui WA pada tanggal 25 Februari yang lalu. Ternyata, pesan di kertas berbentuk bunga juga dipajang euy...πŸ˜€πŸ˜€

Jika kalian tertarik untuk mendonasikan buku-buku bisa buku baru atau buku yang masih layak pakai (bukan buku tabungan ya hehehe), kalian bisa kirim ke alamat ini:

Kareta Pustaka
Up. Andilo Simamora
Jln. Matahari Raya I No. 32
Perumnas Kalangan, Pandan
Tapanuli tengah, 22611
HP 081264830909

Sabtu, 18 Januari 2020

Hari Ini di Panti Asuhan

Biasanya hari Jumat adalah hari membaca atau klub baca di panti asuhan Anugrah Kasih Abadi. Biasanya program pendampingan Tim Child Ministry YLKA di sana semenjak beberapa tahun ini.Khusus hari ini aku akan memberitahukan kepada anak-anak bahwa aku tidak lagi bekerja di YLKA. Artinya, kemungkinan aku ke panti tidaklah sesering dulu dengan kegiatan yang sering dilakukan di sana.

Pemberitahuan mendadak itu membuat anak-anak juga bingung. Tapi aku pikir sih ini bukan terakhir kali aku ke panti asuhan bertemu mereka. Kunjungan itu masih bisa dilakukan. Bedanya, bukan lagi aku sebagai tim YLKA atau biasa mereka sebut Lentera Kasih. Sebelum program rutin pendampingan anak dilakukan Lentera Kadih aku pernah membawa anak sekolah minggu berkunjun ke sana )sekali berkunjung, ke dua kalimya anak panti hadir di perayaan Natal sekolah minggu). Selain itu, keluargaku juga pernah merayakan ulang tahun Mama di sana. Saat itu, Mama tidak menyuapi kaki anak-ansknya dengan kue ulang tahun. Tetapi mama menyuapi anak-anak panti saat itu.

Jadi begitulah. Tak ada kekhawatiran bahwa hari ini hari terakhir aku bertemu dengan anak panti asuhan. Ini hanya hari terakhir peranku sebagai bagian dari Lentera Kasih yang mendampingi.
Selanjutnya, ya terserahku kapan mau berkunjung...πŸ˜„
Sampai bertemu lagi anak-anak πŸ™πŸ™

Salah satu anak favoritku

Add caption

Sabtu, 12 Oktober 2019

Rumah Kreatif STT GKS

Sejak pertengahan tahun 2016, Sumba mulai kami jelajahi. Awalnya berniat membuat event “Seminar untuk Guru Sekolah Minggu”. Lalu, mulailah survey dan pendekatan yang berlangsung perlahan namun pasti. Ini tentu setelah kumelihat ada “sesuatu” yang perlu dikembangkan. Tindakan ini pun setelah melihat keseriusan tim kecil yang menindaklanjuti seminar ini. Tim Tujuh, demikian namanya, dibentuk untuk mempersiapkan acara seminar ini. Tim yang terdiri dari dosen, staff dan mahasiswa STT GKS benar-benar kerja keras menyiapkan semua (peralatan, fotocopy, bahan/alat), bahkan dana untuk komsumsi peserta. Salut buat mereka.

Setelah acara itu, mereka juga masih “ditagih” untuk menindaklanjuti seminar dengan pelayanan kepada anak-anak. Lalu, apa yang mereka lakukan? Mereka membuat pelayanan panggung boneka ke gereja-gereja sekitar. Respons gereja di Lewa cukup bagus.
Nah, mulai dari hal “kecil” ini, berkembanglah suatu proses kerjasama untuk meng”encourage” (istilah kerennya pemirsa πŸ˜„), untuk terus mengembangkan pelayanan anak di sana. Mulainya dari mendukung pelayanan mahasiswa STT GKS dengan membuat wadah semacam tempat mereka berkreasi untuk melayani Sekolah Minggu. Singkat cerita (meski prosesnya nggak singkat), hadirnya Rumah Kreatif STT GKS merupakan bagian pendampingan dari Tim Child Ministry YLKA.

Pesan WA dari Kak Pdt. Arni Dangga Mesa kuterima. Beliau mengirimkan foto-foto Rumah Kreatif PAK STT GKS yang semakin bagus ditata. Pada Oktober 2019, STT GKS program studi Pendidikan Kristiani mendapat kunjungan dari assesor Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BAN-PT). Menurutku, kehadiran Rumah Kreatif STT GKS ini menjadi poin tambahan kualitas prodi ini (ingat dulu pengalaman bekerja di Bagian Akreditasi STT Jakarta). Dan, kalian tahu siapa yang menjadi assesornya? Tak lain dan tak bukan... Prof. Dr. Samuel Hakh, my former boss di STT Jakarta yang sangat kuhormati sebagai atasan dan pemimpin yang baik dari Tuhan. 

Prof. Dr. Samuel Hakh sudah kuanggap seperti Bapakku, karena beliau dan keluarganya sangat baik kepadaku. Jadi, aku merasa seperti seorang Bapak melihat kerja anaknya hehehe... (Bapak pernah mengirimkan pesan motivasi bahwa beliau senang melihatku dikelilingi anak-anak. Beliau ternyata melihat kerjaku.. padahal dulu berat banget waktu resign karena Bapak juga berat mengizinkan. Jadi curhat gaes...hiks). Tetapi, aku jadi berpikir, ini fate atau coincidence  ya? Koq “kebetulan” sekali akhirnya Bapak datang sebagai assesor ke sana?

Kembali ke topik Rumah Kreatif STT GKS ya. Aku senang dengan keberadaan Rumah Kreatif STT GKS SUmba yang terus berkembang. Semoga kehadirannya bisa menolong mahasiswa, dosen dan kalangan umum untuk berkarya dan berkreasi melayani anak-anak. Dan, semoga status akreditasi prodi PAK STT GKS bisa meningkat ya. πŸ™


Barang-barang alat peraga yang disimpan di kota
Foto-foto Kegiatan Rumah Kreatif STT GKS






Foto Kegiatan eh..ada fotoku 😁

Sabtu, 07 September 2019

Buku Su Sampai Sumba....!

Cerita ini lagi berbagi rasa.

Kemarin (9/9) senang banget dapat pesan dari Kak Rida yang tinggal di Sumba Timur  melalui WA yang menginformasikan tentang buku.

Dalam WAnya ia bilang demikian:
“Terimakasih kk vina, sudah memperhatikan sekolah minggu anak2 utapambapang, trimakasih atas kebaikan yg sudah kami rasakan kiranya Tuhan slalu memberkati kk vina, Amin.

Tampaknya beliau senang dapat buku panduan mengajar “Yesus Sahabatku dan Teladanku”. Buku ini semacam buku kurikulum untuk mengajar anak-anak di Sekolah Minggu mulai bukan Januari-Desember. Buku tampak seperti hal kecil atau sederhana saja. Bukan barang atau pemberian mewah. Tetapi, sesuatu itu meski terkesan kecil dan sederhana akan bermakna jika tepat pada orang yang membutuhkannya.

Good lessons for me.