Tampilkan postingan dengan label Sumba. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sumba. Tampilkan semua postingan

Senin, 21 Juni 2021

UNTUK SUMBA, DARI MEDAN

Saat badai Seroja menerpa Sumba Timur, maka sebentuk perhatian hadir dari Medan untuk saudara-saudari di sana.

Rabu, 01 April 2020

Keindahan Sumba dalam Iklan You C 1000

Teman, pernahkah kalian ke Sumba?
Jika belum, masukkan Sumba dalam bucket list perjalanan kalian setelah pandemi virus corona ini. Sumba ada di provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kecantikan Sumba (semakin) go international. Sebelumnya sebuah majalah dari Jerman, Focus  menobatkan Pulau Sumba sebagai Pulau terindah di dunia.Tulisan ini dipublish sekitar tahun 2018. 
Sumba gehört zu den 33 schönsten Inseln der Welt (FOCUS 17. Februar 2018, Seite 116).”❤️  

Kali ini aku mau berbagi tentang keindahan Sumba, kecantikan dan iklan. 
1. Iklan minuman nutrisi dan nilai kecantikan
Iklan minuman nutrisi ini cukup menarik menurutku. 
Miss Universe 2019, Zozibini Tunzi menjadi bintang iklan produk minuman vitamin, seorang perempuan yang tidak berkulit putih. Biasanya yang dibilang cantik itu dari perempuan berkulit putih, ini menurut kebanyakan pemahaman orang Indonesia. Bisa dilihat deh produk iklan yang booming, yaitu produk whitening alias untuk memutihkan kuliat. Seakan-akan yang bisa dikatakan perempuan cantik itu jika iaberkulit warna putih.
Namun, universe mengakui bahwa perempuan dengan warna kulit apapun itu CANTIK. 👏👏👏
Warna kulit perempuan Sumba juga eksotik, tidak putih tetapi warna yang tak terlupakan. 

2. Keindahan Sumba
Tepat pula lokasi iklannya di daerah Sumba dan latar musiknya juga khas Sumba. Keindahan Sumba sama dengan keindahan perempuan berwarna kulit apapun. Eksotik. Alam Sumba memang cantik. Sumba biasa disebut juga negeri 1000 bukit. Lihatlah bukit-bukit Wairinding yang meneduhkan, pantainya yang indah, laguna Weekuri yang unik, air terjun Lapopu, pantai Mbawana, pantai Walakiri daan masih banyak lagi yang lain.. Semakin lengkaplah kecantikan dan keindahan Sumba dalam iklan ini.
Rindu Sumba...

Oya, ini bukan endorse ya 😉
Kalian bisa melihat video iklannya di sini: 

Foto sewaktu perjalanan ke Sumba kusertakan juga di sini:
Bukit Wairinding

Pantai Walakiri


Jumat, 29 November 2019

Suara dari Sumba (Apresiasi dari Agustina Wijayanti)

Dear Penerbit, 

"Suara dari Sumba" adalah buku yang tidak biasa. Namun bukan di bawah standar biasa, karena ide melahirkannya luar biasa. Sebagai seseorang yang pernah bekerja di sebuah institusi penerbitan, saya sangat menghargai usaha melahirkan buku semacam ini. Yakni, membangkitkan budaya menulis yang tidak biasa dibudayakan kebanyakan orang.

Saya salut kepada pihak penerbit, yang dengan semangat literasi memilih "kelompok penulis" ini, yakni sekelompok penulis kristiani, yang dibangkitkan semangat berpikirnya, beridenya, berbagi berkatnya.Maka, membangkitkan potensi para calon penulis kristiani ini merupakan wujud pelayanan pembibitan yang luar biasa.

Saya sendiri pernah mendorong beberapa pendeta dan pengkhotbah di Indonesia untuk menulis. Bukan sesuatu yang mudah, meski mimbar tak asing bagi mereka, namun layar dan papan keyboard tak selalu akrab di tangan mereka. Padahal, dengan tulisanlah mereka dapat menjangkau jauh lebih banyak, jauh lebih luas pangsa pembaca atau umat.

Bersyukur, mereka mau menyambut ajakan menulis ini, dan dari satu dua tulisan, maka pelayanan menulis ini pun Tuhan berkati untuk mengembang ke kanan dan ke kiri. Semakin banyak dan luas. Semakin berani dan memberkati.

Sekali lagi, salut kepada penerbit. Saya sangat paham bahwa meski langkah pertama ini belum sepenuhnya sempurna, masih ada banyak yang perlu dipoles sini-sana, namun saya yakin, benih telah ditabur, biar kiranya Tuhan menumbuhkan setiap potensi itu, untuk lebih banyak melahirkan karya literasi yang menerangi dunia ini!

Agustina Wijayani
Selama 13 tahun pernah melayani di Renungan Harian, dan penerbit kristiani Gloria Graffa

Sabtu, 12 Oktober 2019

Rumah Kreatif STT GKS

Sejak pertengahan tahun 2016, Sumba mulai kami jelajahi. Awalnya berniat membuat event “Seminar untuk Guru Sekolah Minggu”. Lalu, mulailah survey dan pendekatan yang berlangsung perlahan namun pasti. Ini tentu setelah kumelihat ada “sesuatu” yang perlu dikembangkan. Tindakan ini pun setelah melihat keseriusan tim kecil yang menindaklanjuti seminar ini. Tim Tujuh, demikian namanya, dibentuk untuk mempersiapkan acara seminar ini. Tim yang terdiri dari dosen, staff dan mahasiswa STT GKS benar-benar kerja keras menyiapkan semua (peralatan, fotocopy, bahan/alat), bahkan dana untuk komsumsi peserta. Salut buat mereka.

Setelah acara itu, mereka juga masih “ditagih” untuk menindaklanjuti seminar dengan pelayanan kepada anak-anak. Lalu, apa yang mereka lakukan? Mereka membuat pelayanan panggung boneka ke gereja-gereja sekitar. Respons gereja di Lewa cukup bagus.
Nah, mulai dari hal “kecil” ini, berkembanglah suatu proses kerjasama untuk meng”encourage” (istilah kerennya pemirsa 😄), untuk terus mengembangkan pelayanan anak di sana. Mulainya dari mendukung pelayanan mahasiswa STT GKS dengan membuat wadah semacam tempat mereka berkreasi untuk melayani Sekolah Minggu. Singkat cerita (meski prosesnya nggak singkat), hadirnya Rumah Kreatif STT GKS merupakan bagian pendampingan dari Tim Child Ministry YLKA.

Pesan WA dari Kak Pdt. Arni Dangga Mesa kuterima. Beliau mengirimkan foto-foto Rumah Kreatif PAK STT GKS yang semakin bagus ditata. Pada Oktober 2019, STT GKS program studi Pendidikan Kristiani mendapat kunjungan dari assesor Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BAN-PT). Menurutku, kehadiran Rumah Kreatif STT GKS ini menjadi poin tambahan kualitas prodi ini (ingat dulu pengalaman bekerja di Bagian Akreditasi STT Jakarta). Dan, kalian tahu siapa yang menjadi assesornya? Tak lain dan tak bukan... Prof. Dr. Samuel Hakh, my former boss di STT Jakarta yang sangat kuhormati sebagai atasan dan pemimpin yang baik dari Tuhan. 

Prof. Dr. Samuel Hakh sudah kuanggap seperti Bapakku, karena beliau dan keluarganya sangat baik kepadaku. Jadi, aku merasa seperti seorang Bapak melihat kerja anaknya hehehe... (Bapak pernah mengirimkan pesan motivasi bahwa beliau senang melihatku dikelilingi anak-anak. Beliau ternyata melihat kerjaku.. padahal dulu berat banget waktu resign karena Bapak juga berat mengizinkan. Jadi curhat gaes...hiks). Tetapi, aku jadi berpikir, ini fate atau coincidence  ya? Koq “kebetulan” sekali akhirnya Bapak datang sebagai assesor ke sana?

Kembali ke topik Rumah Kreatif STT GKS ya. Aku senang dengan keberadaan Rumah Kreatif STT GKS SUmba yang terus berkembang. Semoga kehadirannya bisa menolong mahasiswa, dosen dan kalangan umum untuk berkarya dan berkreasi melayani anak-anak. Dan, semoga status akreditasi prodi PAK STT GKS bisa meningkat ya. 🙏


Barang-barang alat peraga yang disimpan di kota
Foto-foto Kegiatan Rumah Kreatif STT GKS






Foto Kegiatan eh..ada fotoku 😁

Rabu, 09 Oktober 2019

Akhirnya terbit, buku Kisah Anak-anak Sumba Timur

Catatan bulan Oktober, 2019


Setelah mengadakan pelatihan penulisan untuk anak-anak Taman Baca (TB) Hambila 1, TB Hambila 2 dan TB Hambila 3 pada bulan Februari-Maret yang lalu, akhirnya buku Kisahku Dari Sumba Timur Kisah tentang Petualangan Anak-anak Sumba Timur. Saat itu ada 30 anak yang ikut dalam pelatihan. Dan, semua anak yang ikut menyumbangkan minimal satu tulisan. Luar biasa talenta dan bakat anak-anak ini.


 
Ada 40 cerita yang ditulis sendiri oleh anak-anak. Proses penyuntingan buku ini angat kunikmati sekali karena cerita-cerita anak Sumba Timur ini cukup beragam. Cara mereka menceritakan itu sangat khas anak-anak.  Buku ini pun menjadi segar dengan ilustrasi yang keren dari ilustrator muda, Lesra yang berusia 18 tahun. 

Terima kasih buat anak-anak Sumba Timur yang bersemangat, untuk kaka pengasuh Taman Baca Hambila 1, Hambila 2 dan Hambila 3 beserta kakak pendeta yang mendukung, juga terima kasih buat mas Arie Saptaji yang sabar melatih anak-anak, dan berbagai pihak seperti tim CM, penata letak buku, percetakan dan orang-orang  yang tentunya turut mendukung baik secara langsung dan melalui doa.

Setelah proses yang tidak mudah untuk menerbitkan buku anak-anak ini, aku bersyukur untuk semua proses itu.  

Akhirnya...


Buku diterbitkan oleh:
Yayasan Lentera Kasih Agape
Komp. Taman Setia Budi Indah Blok HH. No 68 
Medan Sunggal
T/WA: 0812.63303002




Sabtu, 07 September 2019

Buku Su Sampai Sumba....!

Cerita ini lagi berbagi rasa.

Kemarin (9/9) senang banget dapat pesan dari Kak Rida yang tinggal di Sumba Timur  melalui WA yang menginformasikan tentang buku.

Dalam WAnya ia bilang demikian:
“Terimakasih kk vina, sudah memperhatikan sekolah minggu anak2 utapambapang, trimakasih atas kebaikan yg sudah kami rasakan kiranya Tuhan slalu memberkati kk vina, Amin.

Tampaknya beliau senang dapat buku panduan mengajar “Yesus Sahabatku dan Teladanku”. Buku ini semacam buku kurikulum untuk mengajar anak-anak di Sekolah Minggu mulai bukan Januari-Desember. Buku tampak seperti hal kecil atau sederhana saja. Bukan barang atau pemberian mewah. Tetapi, sesuatu itu meski terkesan kecil dan sederhana akan bermakna jika tepat pada orang yang membutuhkannya.

Good lessons for me.

Minggu, 09 September 2018

Taman Baca Hambila Humba (2)

Semangat bertumbuh dan berkembang anak-anak kampung Praikauki (Sumba Timur) begitu besar. Selain kegiatan membaca, kini ada latihan futsal anak-anak di sana. Awalnya mereka latihan untuk menyambut Pekan Raya Iman Anak & Remaja (PIAR) yang diadakan Sinode Gereja Kristen Sumba (GKS). Ternyata kegiatan olahraga tersebut diminati anak-anak, meskipun event olahraga sudah selesai. 




Mendengarkan Coach Yudas

Coach Yudas dan Coach Soleman

Akhirnya setelah test coaching clinic futsal pada 13 Agustus 2018, akhirnya kegiatan olahraga dilakukan setiap hari Kamis. Pelatihnya tidak tanggung-tanggung, ada 2 orang, yaitu: Bapak Soleman Danggalimu dan Yudas.

Kegiatan belajar literasi tidak hanya melalui buku-buku saja koq. Bisa juga melalui kegiatan olahraga.

Semangat berlatih anak-anak. 

Selasa, 26 September 2017

Amazing Sumba (1)


Pulau Sumba, masih merupakan bagian dari Nusa Tenggara Timur.
Pertama kali ke Sumba dan menjadi pengalaman berkesan. Sumba menyimpan misteri
Taufik Ismail menuliskan tentang Sumba dalam puisi:

Perjalanan


BERI DAKU SUMBA
Oleh Taufik Ismail


Dalam perjalanan ke pelabuhan Waikelo


Di Uzbekistan, ada padang terbuka dan berdebu
Aneh, aku jadi ingat pada Umbu

Rinduku pada Sumba adalah rindu padang-padang terbuka
Di mana matahari membusur api di atas sana
Rinduku pada Sumba adalah rindu peternak perjaka
Bilamana peluh dan tenaga tanpa dihitung harga

Tanah rumput, topi rumput dan jerami bekas rumput
Kleneng genta, ringkik kuda dan teriakan gembala
Berdirilah di pesisir, matahari ‘kan terbit dari laut
Dan angin zat asam panas dikipas dari sana

Beri daku sepotong daging bakar, lenguh kerbau dan sapi malam hari
Beri daku sepucuk gitar, bossa nova dan tiga ekor kuda
Beri daku cuaca tropika, kering tanpa hujan ratusan hari
Beri daku ranah tanpa pagar, luas tak terkata, namanya Sumba

Rinduku pada Sumba adalah rindu seribu ekor kuda
Yang turun menggemuruh di kaki bukit-bukit yang jauh
Sementara langit bagai kain tenunan tangan, gelap coklat tua
Dan bola api, merah padam, membenam di ufuk teduh

Rinduku pada Sumba adalah rindu padang-padang terbuka
Di mana matahari bagai bola api, cuaca kering dan ternak melenguh
Rinduku pada Sumba adalah rindu seribu ekor kuda
Yang turun menggemuruh di kaki bukit-bukit yang jauh.
Perjalanan ke Weekuri Laguna

Pantai Mandorak (Sumba Barat)


Pantai Mandorak (Sumba Barat)

Pantai Mandorak (Sumba Barat)

Pantai Mandorak (Sumba Barat)

Danau Weekuri

Danau Weekuri

Rabu, 05 Juli 2017

#Gerakan Literasi

Horeeee....buku yang dikirim 17 Juni yang lalu, sudah tiba tanggal 22 Juni di Lewa, Sumba Timur (Nusa Tenggara Timur). Cepatnya. Padahal biasanya bisa 3 minggu lho, pemirsah...:D
Dan kirim buku ini GRATIS karena program Presiden Jokowi yang menggratiskan biaya kirim buku setiap tanggal 17. Pengiriman buku dengan biaya gratis lewat kantor pos ini hanya ditujukan untuk rumah baca/taman baca/perpustakaan yang terdaftar di PUSTAKA BERGERAK INDONEISA.

Ongkos kirim buku ini gratis, lho. Sudah tiba di Lewa-Sumba Timur
Pada tanggal 17 Juni yang lalu beberapa teman di Jakarta sempat kecewa karena buku-buku yang mau didonasikan ke rumah baca yang dituju tidak dapat dikirim dengan biaya GRATIS karena rumah baca tersebut tidak terdaftar di Pustaka Bergerak Indonesia. Ayo, minta teman kita daftarkan segera rumah baca mereka ke Pak Nirwan. Cek dan daftar di Instagram atau facebook PUSTAKA BERGERA. Silahkan perkenalkan diri, lalu cerita aktivitas rumah baca. Sertai dengan beberapa foto ya. Daripada biaya kirim buku tersebut mahal, lebih baik kita belikan buku saja untuk orang-orang di daerah. Iya 'kan?.

Terima kasih Pak Jokowi untuk program biaya kirim gratis tiap tanggal 17.
Ayo donasi bukumu dan kirim tanggal 17. Gratis ongkos kirim, lho. :-)

Bisa mendonasikan buku ke Sumba, yaitu:
Taman Baca Hambila up. Aprissa Taranau
Jl. Mataiyang, Pametikarata Rt/Rw 003/001,
Kel. Lewa Paku, Kec. Lewa.
Kab. Sumba Timur, NTT 87152
HP 085290304060

Salam Literasi.
Ini facebook Pustaka Bergerak Indonesia