Memperkuat Jiwa Kepemimpinan Anda
Mencari dan Menemukan
Allah di Tengah Tantangan Kepemimpinan
Penulis:©2008 Ruth Haley Barton
Alih bahasa: Paksi Ekanto Putro
Penerbit:
Literatur Perkantas Jawa Timur
Isi/Ukuran: 278
halaman; 14 cm x 21 cm
ISBN: 978-602-1302-15-6
Cetakan
Pertama: Juni 2015
Buku ini menggali karakter kepemimpinan Musa dan hubungannya dengan
Allah. Penulis sendiri menyatakan bawa pada saat-saat gelap, kisah Musa
mengajarnya tentang berdoa, bagaimana tetap setia, bagaimana menunggu,
bagaimana memimpin, dan bagaimana merelakan sesuatu ketika tiba waktunya. (Barton:
21).
Buku ini memuat praktik di setiap akhir bab pembahasan. Misalnya,
luangkan waktu 10 menit untuk duduk diam di hadirat Allah. Beberapa kutipan doa
dari Ted Loder, Guerillas of Grace dimasukkan dalam setiap praktik yang
disarankan di setiap akhir bab pembahasan.
Pembahasan dalam tiap buku dari kesanku adalah:
1.
Bagaimana
keadaan jiwa anda?
Solitude dan berdiam diri secara khusus memampukan
kita mengalami otentitas di dalam serta mengundang Allah menjumpai kita di
situ. Selama berdiam diri, kita menyerahkan kendali dan mengizinkan Alalh
menjadi Allah yang hidup (Barton: 32).
2.
Solitude menenangkan diri
Musa duduk-duduk di tepi sebuah sumur. Sumur menjadi
metafora jiwa, kekayaan tersembunyi dan mendalam dari pribadi manusia. Menurut
psikologi Jungian, air adalah gambaran bagi alam yang tersembunyi, simbol dari
kehidupan bawah sadar yang tak terlihat, namun penuh dengan rongsokan maupun
harta berharga yang siap untuk ditemukan. Dalam tulisan rohani Teresa dari
Avila, air mempresentasikan bukan hanya kedalaman pribadi manusia, tetapi juga
hadirat terdalam dari Allah. Yesus merujuk pada diri-Nya sendiri sebagai Air
Hidup (Barton: 48-49). Musa duduk di tepi sebuah sumur. Ia mengalami solitude,
menenangkan diri kita sendiri di hadapan hadirat Allah.
3.
Hasrat untuk menyerahkan diri pada Allah dan pada
kehidupan yang Ia rancangkan bagi kita. Proses ini adalah proses melepaskan
bukan tentang memperbaiki.
4.
Saatnya memberi perhatian. Kemampuan murid untuk
mendengarkan saat sepanjang jalan ke Emaus membuat mereka kemudian menyadari
sesuatu yang terjadi di dlaam batin mereka saat berinteraksi dengan orang asing
di jalan. Mereka memberi perhatian. Memperhatikan sehingga menyadari bahwa
Allah sedang bekerja.
Praktiknya: mengambil waktu untuk bernafas dalam-dalam
dan perlahan.Terimalah setiap helaan nafas sebagai pemberian Allah bagi Anda,
sebagai bukti bahwa Ia ingin Anda untuk hidup pada hari ini (Barton: 85).
5.
Panggilan. Ketika para pemimpin ditanya apa yang
memotivasi mereka untuk memimpin, para pemimpin yang otentik berkata bahwa
mereka menemukan motivasi lewat memahami kisah hidup mereka sendiri. Kisah
mereka memberi mereka kemampuan untuk memahami diri mereka dan tetap berfokus
pada kompas sejati mereka. Howard Schultz, pendiri Starbuck mengalami ketika ia
berusia 7 tahun, ayahnya mengalami kecelakaan kerja. Akibatnya mereka mengalami
kemerosotan ekonomi yang cukup cepat karena pengobatan dan kehilangan pekerjaan. Dengan kisah itu, Schultz menerapkan
akses asuransi kesehatan bagi setiap pegawai yang memenuhi syarat dan bekerja
sedikitnya dua puluh jam seminggu sebagai landasan nilai perusahaan. Starbuck
dikenal sebagai salah satu tempat kerja terbaik untuk bekerja (Barton: 91).
Musa dipanggil Allah untuk menjadi seseorang yang
belum sepenuhnya adalah dirinya, yaitu seorang pemimpin yang akan membawa umat
Allah keluar dari perbudakan. Panggilan
langkah lebih jauh dalam perjalanan iman, yang melibatkan penyerahan
diri penuh sukacita dan kegembiraan (Barton: 96).
Musa bersedia meninggalkan rasa aman, kekayaaan, kekuasaan, dan pengaruh demi
perkara beresiko tinggi semacam itu (Barton:100).
6. Musa telah mengalami perjumpamaan dengan Allah, maka
ia bisa membimbing orang lain dalam pengalaman rohani. Ada tahap prasadar,
tahap kesadaran dan titik balik. Prasadar, ketika bangsa Israel tidak menyadari
mereka dalam perbudakan atau tidak sadar bahwa memerlukan Allah untuk memimpin
menuju sesuatu yang berbeda (Barton: 108). Kesadaran, ketika hati kita
merindukan sesuatu yang lebih, menyadari tidak sepenuhnya merdeka. Ditengah
kesadaran bangsa Israel, Musa dan Harun muncul dan meyakinkan mereka bahwa
Allah melihat kesengsaraan mereka dan Allah menguatkan mereka untuk
meninggalkan Mesir serta mengubah hidup mereka. Tahap jalan memutar, sebagai
proses bagi bangsa Israel melalui pengalaman sehari-hari dan mengajar mereka
bahwa Allah bersama mereka. Masa-masa ujian adalah masa berdiam diri, dan Allah
yang bertindak.
7.
Musa memiliki keterbatasan dan beban kepemimpinan
yang terlalu berat dipikulnya sendiri. Paulus menyadari batasan dan ruang
lingkup dari panggilannya (2 Kor. 10:13-15). Pertanyaan: apakah ada seseorang
yang memberikan nasihat mengenai jalan hidup Anda (sebagaimana Yitro kepada
Musa) yang perlu Anda beri perhatian? Apakah anda terlalu banyak melakukan
aktivitas pelayanan sendirian? Apakah ada cara tertentu di mana tubuh Anda
sedang berbicara kepada Anda melalui pengalaman sakit, rasa nyeri, rasa sakit,
dan kelelahan? (Barton: 138).
8.
Hari Sabat, beristirahat pada hari ke tujuh. Terbelenggu
dengan terburu-buru. Beristirahat sehingga kita punya kepekaan untuk mendengar.
Berdiam diri dan berdoa. Contoh kasus Gary yang mendirikan International
Justice Mission (IJM), suatu organisasi yang mempromosikan keadilan dan pemulihan di area
kejahatan yang merajalela, membentuk irama rohani dari sendiri dengan berdoa,
lalu setiap jam 11 siang menjadi waktu doa bersama di IJM. Lalu berkembang menjadi pola Keheningan 8:30 (Barton: 160). Penulis (Barton) membuat irama rohani satu hari untuk solitude
dalam sebulan dan satu retret panjang (dua hari atau lebih) setidaknya dalam
setahun sebagai bagian untuk beristirahat dan mendengar.
9.
Kepemimpinan sebagai sebuah syafaat. Ketika anda
siap, izinkan Allah untuk membawa orang lain ke dalam hati dan pikiran anda,
seseorang yang meminta doa anda, seseorang atau sekelompok orang yang bersikap
kasr atau kritis atau penuh keluhan, atau situasi apapun yang menekan anda
maupun membbutuhkan hikmat. Bab ini mengutip doa dari Iona Abbey Workship Book.
10.
Kesepian dalam kepemimpinan. Orang lain tidak melihat
sama jelas tentang suatu kesetiaan kepada Allah dan tugas serta keputusan yang
konsisten dalam perjalanan ke mana allah memimpon kita. Mulai ada keraguan,
merindukan rasa aman dan kemapanan hidup sebelunya. Ketika bangsa Israel mulai
memberontak, Musa pergi ke Gunung Horeb, dan akhirnya ia turun. Musa membawa
Sepuluh Perintah Allah yang diberikan Allah untuk bangsa Israel. Momen yang Musa alamai disebut juga Momen Keluaran 33. Situasi diluar
menegangkan tapi Allah memberikan kita ketenangan di dalam batin untuk
menghadapi badai kehidupan (Barton: 200). Praktik mengutip doa dari Leonard Cohen, Book of Mercy.
11. Dari
keterasingan menuju komunitas kepemimpinan. Terasing. Musa dalam Bilangan 11
kesepian yang diungkapkan oleh Musa. Ketika Musa mengalami krisis kepemimpinan,
Allah bertindak. Allah memerintahkan Musa mengumpulkan para tua-tua yang paling
dihormati di Israel, yaitu mereka yang dapat dipercaya untuk mendampingi Musa
dalam kondisinya yang sedang rapuh. Dengan demikian, mereka dapat
membicarakannya bersama-sama. Allah mengambil sebagian roh yang ada pada Musa
dan menuangkan Roh itu ke atas para pemimpin yang dapat dipercaya, sehingga
mereka bersama-sama dapat memikul tanggungjawab atas bangsa itu (Barton: 209).
Yesus pun memilih sedkit saja "orang-orang yang dikehendaki-Nya" (Markus
3:13).
12. Menemukan
Kehendak Alalh bersama-sama.Jantung kepemimpinan rohani adalah kemampuan untuk
bersikap "bijaksana" dan "berakal budi" (Ul.1:13). Memasuki proses
pencarian hikmat: Mencari hikmat dengan berdoa tanpa henti, berdoa meminta
pengabaian (mengabaikan segala sesuatu keculai kehendak Allah), siap berdoa
meminta hikmat allah, mendengarkan dalam beragam tingkat; Menyelesaikan
proses pencarian hikmat mengambil pilihan yang konsisten dengan apa yang
Allah kerjakan di tengah-tengah Anda, mencari konfirmasi batin. Menyepakati
bersama-sama lalu mencari kehendak allah dan melakukannya bersama-sama.
13. Retropeksi,
waktu melepaskan saat Allah tidak memperbolehkan Musa melihat negeri atau Tanah
Perjanjian padahal ia yang memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir
menuju Tanah Perjanjian.
Proses melepaskan. Intinya: pengalaman perjumpaan
dengan Allah adaalh hal yang penting. Setia dalam hidupnya. Dan tiba pada
saatnya ketika Allah mengatakan waktunya untuk melepaskan. Dan Musa tidak
melihat Tanah Perjanjian itu. Ia berpulang kepada Allah.
Profil penulis pada sampul belakang
Ruth Haley Barton adalah
presiden pendiri dari Transforming Center. Seorang pembimbing rohani terlatih (Shalem
Institute for Spiritual Formation), staf pastoral di beberapa gereja
termasuk Willow Creek Community Church, dan sekarang menjadi asisten
professor untuk trasnformasi rohani di Northen Seminary. Dia juga adalah
penulis dari Sacred Rhythms.
Alamat penerbit:
Literatur Perkantas Jatim
Jl. Tenggilis Mejoyo KA-10
Surabaya 60292
www.perkantasjatim.org