Jumat, 16 Agustus 2013

Keberuntungan saat berlibur ke Sibolga

Catatan perjalanan 7-10 Agustus 2013

Bulan Agustus adalah me-time. Maksudnya, memberi hadiah pada diri sendiri dan menikmati waktu untuk diri sendiri. Sudah menjadi tradisiku untuk memberi hadiah pada bulan kelahiranku. Nah, saat ini aku merencanakan pergi ke pantai di daerah Sumatera Utara. Mengapa? Karena aku lebih mengenal pariwisata di luar Sumatera Utara daripada daerah ini (agak memalukan juga karena ini kampung halamanku :-)). Saat kuliah dan bekerja di Jakarta, aku sering pergi ke daerah wisata, entah karena acara retreat gereja atau jalan-jalan bareng keluarga kakak. Kebetulan kakakku senang berjalan-jalan membawa anak-anaknya. Jadi, perjalananku selama di Jakarta sudah pernah ke Taman Safari, ke Puncak (malah beberapa kali), Lembang, Bandung, Yogya, Kediri, Solo, Tangkuban Perahu, Ancol, dsb. Dan, aku beruntung. Waktu ke Jerman, aku malah banyak pergi ke tempat wisata di sana (untuk cerita ini, bisa lihat tulisanku tentang Berlin). Tapi, aku jarang ke daerah wisata di kota kelahiranku..Hah? Benar-benar malu-maluin ya...

Nah, perjalanan kali ini tetapkan ke SIBOLGA. Ya, Sibolga!! Aku dengar banyak pantai, tapi perjalanan yang bisa memakan waktu 10 jam dan jalan yang kurang bagus menjadi tantangan.Upff....bosan membayangkannya. Tapi sekali niat, tetap SEMANGAT!! Malfrid, teman kantor ternyata ingin ikut berlibur. Kami berdua akhirnya pergi ke Sibolga dengan perjalanan malam jam 9 dan sebelum pergi kami minum obat anti mabuk darat, Antimo (bukan iklan ya). Obat ini sukses membuat kami mengantuk berat (seperti orang pingsan hehehehe) dan tidak membuat mual dan muntah selama perjalanan. Paginya, sekitar jam 7 pagi kami diantar langsung ke Hotel Bumi Asih. Kami beruntung mendapatkan potongan harga yg lumayan karena bantuan Jesmon, teman kantor kami. Ini keberuntungan pertama: dapat diskon untuk hotel.

Keberuntungan ke dua adalah kami mendapatkan kapal speedboat yang bagus (maklum, fasilitas pemerintah) dengan harga Rp 750 ribu. Sementara temanku yang dapat kapal kayu (dengan mesin kapal), mendapat harga sewa Rp 1,2 juta. Temanku menempuh perjalanan ke Pantai Mursala dengan waktu 3 jam, sementara kami menempuh perjalanan  + 1 jam. Sekitar jam 10 kami  ke Pulau Mursala dengan speedboat dengan rombongan sanak keluarganya Bupati (sstt tadinya hanya keluarga mereka saja yang tadinya ikut, tetapi kami beruntung diajak oleh Pak Alex-pengemudi kapal ini). Ini keberuntungan ke dua: Mendapat harga yang lebih murah dengan kapal speedboat yang mungkin bisa diatas 1,2 juta.

Pulau Mursala
Tempat ini sangat indah, dan tempat ini pernah dipakai untuk tempat syuting film King Kong (tahun 1993) dan film "Mursala" (tahun 2013).
Air terjun Mursala. Uniknya, air terjun ini air tawar padahal diselilingnya adalah laut yang air asin.
Saat hendak melanjutkan perjalanan ke Pulau Putri, ada kapal lain yang mogok. Untungnya awak kapal kami mengenal kapal itu dan mereka membantu mengoperasikan mesin yang mogok itu. Duh, terbayang seandainya tidak ada kapal lain yang melihat. Penumpangnya akan terkatung-katung di jalan. Hmm..ini mungkin keberuntungan ke tiga: kapal kami tidak mogok di tengah laut. seandainya saja....ih tidak berani membayangkan.



Mesin kapal mati di tengah laut, tidak jauh dari Pulau Mursala
Pulau Putri
Selanjutnya, kami meluncur ke Pulau Putri. Dan, kami serasa di pulau pribadi karena hanya kami pengunjungnya. Kami bisa tiduran di pantai pasir putih ini. Tempat ini bisa snorkling juga dan sangat indah. Keberuntungan ke empat: aku dan Malfrid seperti berada di pulau pribadi dengan pemandangan pantai yang indah. Tidak berisik dan tidak banyak orang. Asyik..
Pantai Pasir Putih di Pulau Putri


Pulau Poncan
Hari ke 2 kami pergi Pulau Poncan yang dulu  terkenal.  Kami naik kapal/speedboat dari Hotel Wisata Indah. Cukup naik angkot dari hotel kami menginap dan membayar Rp 4.000/orang. Sesampainya di Pulau Poncan, aku melihat pantai pasir putih yang tidak terlalu putih. Tempat ini sebenarnya juga indah, sayang sekali tidak didukung fasilitas dan kebersihan yang memadai. Banyak sampah dari pengunjung dan juga sampah alam yang terbawa dari laut berserakan di pantai ini. Kami pun tidak berminat untuk berenang di sana, padahal kami sudah membawa pakaian renang.
Saat baru memasuki Pulau Poncan
Tangga Saratus
Setelah dari Pantai Poncan, kami melanjutkan dengan makan sore. Setelah itu kami ke Tangga Saratus yang jumlah anak tangganya ternyata bukan seratus tetapi 293 anak tangga. Pegel....Letaknya di Jl Sutoyo Siswomiharjo, Kelurahan Pasar Baru, Kota Sibolga. Cukup jalan kaki dari tempat kapal keberangkatan (di Hotel Wisata Indah)

Pantai Pandan
Hari ke 3, kami memutuskan untuk tinggal di hotel saja. Kami belum menikmati pemandangan alam Pantai Pandan. Baru pada hari ke 3 menikmati sunrise dan sunset Pantai Pandan. Indah sekali.
Sunset di Pantai Pandan
Supaya tidak lupa, aku mencatat nomor Handphone Pak Alex 081264464222. Dia bisa dihubungi jika ingin menyewa kapal/speedboat untuk menjelajahi pulau-pulau yang ada di Tapanuli Tengah. Recomended koq..