Minggu, 27 Oktober 2019

Sepatu Baru Aki dan Putra

“Bun, sepatuku rusak. Sabtu ini ada pertandingan di Langkat. Sepatu Aki juga”, kata Putra.

Sementara itu, Aki diam saja. Ia nggak banyak menuntut karena baru buat kasus baru.
Sementara itu kemarin di grup WA, coach dari Akademi Inspire, tempat mereka berlatih bola juga mengingatkan soal sepatu.

“Koq cepat sekali rusak? Kan belum setahun?” tanyaku kepada mereka.

“Gak tau, Bun”, kata Putra.

Serba salah juga jika sepatu bola tidak dibeli karena mereka sedang dipersiapkan untuk ikut turnamen olahraga  di Kuala Lumpur pada akhir Nopember yang akan datang. Ya, sudahlah aku buat jadwal dengan mereka untuk membeli sepatu.

“Sabtu ini kita pergi ya”. Bunda datang dari kantor langsung ke panti. Kalian bersiap ya”, kataku.

Jadilah hari Sabtu itu kegiatanku diisi dengan hari latihan panggung boneka (untuk persiapan tampil tanggal 2 Nopember), lalu berlanjut ke panti asuhan, trus ke toko sepatu. Sepertinya hari itu aku lebih lama di perjalanan...πŸ˜„πŸ˜„. Kami sampai ke toko setelah sempat berjalan kaki beberapa menit karena macet luar biasa di daerah itu.

Sesampainya di toko, sepatu pun dipilih oleh Aki dan Putra. Sebelumnya, aku udah kasih batasan harga maksimalnya. Ada batasan harga tersebut dan mereka pun maklum. Setelah beberapa sepatu dicoba, akhirnya sepatu yang cocok pun mereka dapat. Prosesnya nggak mudah. Ada yang sepatunya cocok, tetapi ukurannya tidak ada. Ada yang warnanya oke, ukurannya oke, harganya mahal sekali. Syukurlah, sepatu bisa mereka miliki. Aki memilih warna merah, dan Putra memilih warna hijau. Btw, sepatu dibeli bukan dengan biaya saya pemirsahhhh..... πŸ˜‰

Sesudah itu, kami pun pergi ke Es Krim Krim yang tak jauh dari toko olahraga. Lapar mendera, pemirsahhh. Es Krim Ria yang melegenda itu pun persinggahan terakhir kami sebelum pulang ke panti asuhan. Nah, kalau ajakan makan sate dan es krim itu bagian saya. Dan meteka sungguh menikmati sate dan es krim. Sudah dapat sepatu, bisa menikmati sate dan es krim. Sungguh nikmat πŸ˜„
Horeeee, sepatu baru ....

Sabtu, 12 Oktober 2019

Rumah Kreatif STT GKS

Sejak pertengahan tahun 2016, Sumba mulai kami jelajahi. Awalnya berniat membuat event “Seminar untuk Guru Sekolah Minggu”. Lalu, mulailah survey dan pendekatan yang berlangsung perlahan namun pasti. Ini tentu setelah kumelihat ada “sesuatu” yang perlu dikembangkan. Tindakan ini pun setelah melihat keseriusan tim kecil yang menindaklanjuti seminar ini. Tim Tujuh, demikian namanya, dibentuk untuk mempersiapkan acara seminar ini. Tim yang terdiri dari dosen, staff dan mahasiswa STT GKS benar-benar kerja keras menyiapkan semua (peralatan, fotocopy, bahan/alat), bahkan dana untuk komsumsi peserta. Salut buat mereka.

Setelah acara itu, mereka juga masih “ditagih” untuk menindaklanjuti seminar dengan pelayanan kepada anak-anak. Lalu, apa yang mereka lakukan? Mereka membuat pelayanan panggung boneka ke gereja-gereja sekitar. Respons gereja di Lewa cukup bagus.
Nah, mulai dari hal “kecil” ini, berkembanglah suatu proses kerjasama untuk meng”encourage” (istilah kerennya pemirsa πŸ˜„), untuk terus mengembangkan pelayanan anak di sana. Mulainya dari mendukung pelayanan mahasiswa STT GKS dengan membuat wadah semacam tempat mereka berkreasi untuk melayani Sekolah Minggu. Singkat cerita (meski prosesnya nggak singkat), hadirnya Rumah Kreatif STT GKS merupakan bagian pendampingan dari Tim Child Ministry YLKA.

Pesan WA dari Kak Pdt. Arni Dangga Mesa kuterima. Beliau mengirimkan foto-foto Rumah Kreatif PAK STT GKS yang semakin bagus ditata. Pada Oktober 2019, STT GKS program studi Pendidikan Kristiani mendapat kunjungan dari assesor Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BAN-PT). Menurutku, kehadiran Rumah Kreatif STT GKS ini menjadi poin tambahan kualitas prodi ini (ingat dulu pengalaman bekerja di Bagian Akreditasi STT Jakarta). Dan, kalian tahu siapa yang menjadi assesornya? Tak lain dan tak bukan... Prof. Dr. Samuel Hakh, my former boss di STT Jakarta yang sangat kuhormati sebagai atasan dan pemimpin yang baik dari Tuhan. 

Prof. Dr. Samuel Hakh sudah kuanggap seperti Bapakku, karena beliau dan keluarganya sangat baik kepadaku. Jadi, aku merasa seperti seorang Bapak melihat kerja anaknya hehehe... (Bapak pernah mengirimkan pesan motivasi bahwa beliau senang melihatku dikelilingi anak-anak. Beliau ternyata melihat kerjaku.. padahal dulu berat banget waktu resign karena Bapak juga berat mengizinkan. Jadi curhat gaes...hiks). Tetapi, aku jadi berpikir, ini fate atau coincidence  ya? Koq “kebetulan” sekali akhirnya Bapak datang sebagai assesor ke sana?

Kembali ke topik Rumah Kreatif STT GKS ya. Aku senang dengan keberadaan Rumah Kreatif STT GKS SUmba yang terus berkembang. Semoga kehadirannya bisa menolong mahasiswa, dosen dan kalangan umum untuk berkarya dan berkreasi melayani anak-anak. Dan, semoga status akreditasi prodi PAK STT GKS bisa meningkat ya. πŸ™


Barang-barang alat peraga yang disimpan di kota
Foto-foto Kegiatan Rumah Kreatif STT GKS






Foto Kegiatan eh..ada fotoku 😁

Rabu, 09 Oktober 2019

Akhirnya terbit, buku Kisah Anak-anak Sumba Timur

Catatan bulan Oktober, 2019


Setelah mengadakan pelatihan penulisan untuk anak-anak Taman Baca (TB) Hambila 1, TB Hambila 2 dan TB Hambila 3 pada bulan Februari-Maret yang lalu, akhirnya buku Kisahku Dari Sumba Timur Kisah tentang Petualangan Anak-anak Sumba Timur. Saat itu ada 30 anak yang ikut dalam pelatihan. Dan, semua anak yang ikut menyumbangkan minimal satu tulisan. Luar biasa talenta dan bakat anak-anak ini.


 
Ada 40 cerita yang ditulis sendiri oleh anak-anak. Proses penyuntingan buku ini angat kunikmati sekali karena cerita-cerita anak Sumba Timur ini cukup beragam. Cara mereka menceritakan itu sangat khas anak-anak.  Buku ini pun menjadi segar dengan ilustrasi yang keren dari ilustrator muda, Lesra yang berusia 18 tahun. 

Terima kasih buat anak-anak Sumba Timur yang bersemangat, untuk kaka pengasuh Taman Baca Hambila 1, Hambila 2 dan Hambila 3 beserta kakak pendeta yang mendukung, juga terima kasih buat mas Arie Saptaji yang sabar melatih anak-anak, dan berbagai pihak seperti tim CM, penata letak buku, percetakan dan orang-orang  yang tentunya turut mendukung baik secara langsung dan melalui doa.

Setelah proses yang tidak mudah untuk menerbitkan buku anak-anak ini, aku bersyukur untuk semua proses itu.  

Akhirnya...


Buku diterbitkan oleh:
Yayasan Lentera Kasih Agape
Komp. Taman Setia Budi Indah Blok HH. No 68 
Medan Sunggal
T/WA: 0812.63303002