Aku punya beberapa teman dan sahabat yang masih kontak (meski jarang). Mereka tahu tentang persoalan yang kuhadapi belakangan ini. Meski jarak jauh, naun berkat facebook ini, beberapa hal dapat diinformasikan dengan baik. Justi, sahabatku yang kini berada di Korea dapat mengetahui kabar Papaku yang sakit keras dari status yang diupdate kakakku. Kebetulan Justi sudah mengenalnya juga. Begitu juga dengan beberapa teman yang di Jakarta atau daerah lain dapat mengetahui info tersebut begitu ku update. Justi baru belajar Zentangle, dan ia mengirimkan gambar buatku:
Semangat dari Justi. Thank you, dear
dari Emma Nenobais
salah satu dari Loid
Terima kasih sahabat untuk perhatian kalian. Banyak hal yang tetap bisa kita bagi sekalipun kita kini berjauhan. Duh, jadi kangen. :-(
Salah satu agendaku hari ini adalah membawa kelas Parenting di KB-TK Terang Bangsa.
Sudah beberapa kali aku membantu Ms Renny (Kepala Sekolah Terang
Bangsa) dalam kelas ini untuk orangtua murid di sana. Biasanya kelas
tersebut diadakan dua bulan sekali, tetapi yang terakhir di tahun ini
diadakan bulan Pebruari 2013. Setelah itu, aku nggak sempat lagi karena
beberapa hal yang harus diurus.
Tema bulan Nopember, yaitu: Komunikasi Orangtua-Anak Usia Dini. Aku membahas juga tentang model komunikasi yang orangtua kembangkan kepada anak, yaitu: pengasuhan orangtua yang otoriter, demokratis dan permisif. Seperti biasa, orangtua juga memiliki kartu evaluasi untuk menilai sejauh mana pengasuhan yang sudah mereka lakukan selama ini.
Aku sangat setuju sekali dengan ide Parenting Class. Bagus sekali menurutku. Kalau mau belajar teknik, mau jadi dokter ada sekolahnya. Tetapi untuk menjadi orangtua 'kan nggak ada sekolahnya. Pertemuan kali ini lumayan banyak ibu-ibu yang hadir. Ibu-ibu yang hadir, yaitu: Mama Ine, Mama Callysta, Mama Nirwa, Mama Rahel-TK A, Mama Sefanya, Mama May Lina, Mama Nisa, Mama Amelia, Mama Yabesica, Mama Christian, Mama Sharon dan Ms Renny.Moga-moga makin bersemangat di kemudian hari ya, ibu-ibu.:-)
1
Anak-anak ikut masuk saat jam istirahat mereka. Seru juga
Sudah lama tidak meng-upload tulisan ke blog. Sedikit curhat, memang bulan Oktoer hingga kini, pikiran, hati, tenaga juga hepeng (wah, ngaku bokek nih :-)) harus berbagi dengan keluarga. Papa masuk Rumah Sakit, bukan yang ke 2 kalinya, tapi ke 4 dan ke 5 kali. Duh, lelahnya. Jujur, memang lelah. Apalagi menghadapi tenaga medis yang juga rada-rada membingungkan dalam mengambil tindakan pengobatan. Panjang deh ceritanya. Setelah 3 minggu di rumah sakit di medan, akhirnya tepatnya 1 Nopember kami membawa papa ke Penang. Dengan mobil ambulans, kami ke bandara Kuala Namu, dan itu juga gak pake pulang ke rumah dulu. Pokoknya, 3 minggu menginap di rumah sakit. Membayangkan itu semua aja kayaknya capek euy...Untungnya, sekarang Papa sudah mulai pulih setelah operasi usus (ke 3 kali) dan batu empedu. Hmm...jadi terpikir untuk menulis kisahku dan kami ketika Papa sakit. Pengalaman peperangan mental, rohani ketika menghadapi itu semua. Belum lagi hal lainnya. Mungkin suatu hari nanti, aku perlu menulisnya. Tentu dengan sudut pandang yang berbeda. Dan harus keluar dari lubuk hati terdalam.Judulnya, Ketika Ayah Sakit...#menghayal tingkat tinggi. Eh, sekian dulu curhatku hari ini. ada kerjaan nih. :-). Moga-moga di hari berikutnya, sudah mulai lagi menulis seiring dengan kesembuhan Papa. Ya, pengen menulis lebih banyak lagi, lebih bagus lagi. Tambah lagi tujuanku menulis, yaitu untuk mengucap syukur.
Catatan Oktober 2013
Tak sengaja menemukan lagu ini. Tumben
Taylor Swift Menyanyi model lagu slow begini. Tapi bagus banget,
menurutku. Penasaran, aku mencari lirik lagu tersebut. Dalam
banget....Oh...Ternyata semakin penasaran dengan film yang menjadi
soundtrack-nya. The Hunger Games yang ternyata juga dibintangi oleh Sam
Clafin (baru ngeh ada bintang film kesohor ini). Perannya sebagai Prince
William di film The Snowman and the Huntsman sangat bagus dan tentu
saja mempesona. Ya, dia bisa mengimbangi mbak Kristen yang identik
dengan Twilight. Waduh, melantur nih ceritanya.
Ya, ini deh lirik lagu Safe and Sound... "...Just close your eyes, the sun is going down...."
Ini tentang Nuel, salah seorang anak asuhku.
Anaknya termasuk rajin mengerjakan pekerjaan rumah. Uniknya, setiap kuberi komentar untuk pekerjaannya, dia akan membalas, misalnya:
Bagus Nuel,. Iya kak;
Belum selesai Nuel? Maaf kak;
Lengkapi lagi Nuel. Iya kak
Suatu sore, aku dan mama menonton tayangan di televisi berlangganan. Ada video musik Nick Vujicic. Mungkin kalian sering mendengar nama Nick Vujicic, si pria tanpa lengan dan kaki. Sudah banyak tulisan, buku dan berita yang memuat kehidupannya. Aku pun demikian, sering mendengarnya. Malah aku masuk dalam fan page-nya di facebook. Jadi, berbagai informasi tentangnya dapat ku ketahui lumayan sering.
Videonya ini baru pertama kali kutonton secara lengkap, dari awal sampai akhir. Terpana. Aku dan mama menikmati tayangan itu dalam keheningan. Dan, mama mengatakan betapa Nick terlihat begitu sedih, sangat-sangat sedih dan akhirnya menularkan kebahagiaan. Satu hal yang dimuat dalam videonya, yaitu kalimat:
If You Don’t Get A Miracle... Become One
Ya, aku (tepatnya keluargaku) memerlukan mukjizat saat ini. My family need more. Ayahku sakit. Ya, ayah pernah mengalami mukjizat saat dia dalam keadaan kritis pasca operasi ke 2. Beberapa hari di ICU sempat membuat keluarga kami terpukul, dan hampir kehilangan harapan. Syukurnya, ayah bisa pulih meski harus rawat jalan dan masuk rumah sakit beberapa kali.
Namun, sebelumnya aku pun pernah mengalami mukjizat yang kualami di masa yang lalu (mengenai ini, mungkin akan kuceritakan suatu saat nanti). Sekali lagi ini mengingatkanku untuk terus berjuang. Pasti ada sesuatu yang TUHAN rencanakan dalam hidup kita. Ok, setelah kulihat berkali-kali lagu "Something More" ini, aku memahami pesan lagu tersebut begini. Jika kita ingin mendapat mukjizat dan kita belum mengalaminya, kita bisa menjadi mukjiza titu sendiri. Bisa bagi orang lain di sekitar kita, yang jauh dari kita ataupun siapa saja. I hope so...
PS: Thank you Nick. Once again, you gave me an inspiration. God bless you, brother Nick
Catatan akhir Juli 2013
Beruntung, di bulan Juni yang lalu, aku berkesempatan mengunjungi Norwegia. Ada tugas dari tempatku bekerja untuk menghadiri konferensi. Kabarnya negara ini termasuk negara mahal. Untungnya sebagian besar pembiayaanku ditanggung oleh pihak pengundang, termasuk akomodasi, tiket dan pengurusan visa Schengen ke Jakarta.
Norwegia memiliki banyak pemandangan alam yang indah. Senang sekali dan merasa anugerah banget bisa ke sana dan mengenal sebagian orang-orang di sana. Mereka cukup ramah dan tidak kaku. Egaliter (katanya sih ini ciri khas Eropa, tetapi sepertinya ini ciri khas orang Norwegia juga ya).
Hari 1: tiba di Fjellhaug Oslo dan tinggal di sana. Ini kantor NLM Pusat
Hari ke 2: Taman Patung Gustav Vigeland Oslo
Taman Patung Gustav Vigeland Oslo
Main street Oslo, tidak jauh dari Royal Palace Norwegia