Senin, 25 November 2019

Pentingnya Mendongeng untuk Anak

Foto dari Taman Baca Hambila Humba 3-GKS Bidipraing
Tulisan diambil dari penulis (A.S. Laksana). Semoga bermanfast . 📚
Bapak dan Ibu Guru, Mendongenglah untuk Mereka

A.S. Laksana

Apa yang akan membuat anak-anak menikmati sekolah? Pembacaan cerita, katanya.

Ia kepala sekolah di SD pertama yang saya datangi, di daerah pelosok Finlandia yang orang-orangnya berbahasa Swedia. Saya minta izin memotret jadwal pelajaran di sekolahnya, untuk melihat apa saja yang mereka ajarkan kepada anak-anak.

“ModersmÃ¥l ini apa?” tanya saya.

“Bahasa Ibu,” kata Bu Kepala Sekolah.

Anak-anak Finlandia belajar di sekolah 5 hari seminggu, dan pelajaran terpenting bagi anak-anak sekolah dasar adalah Bahasa Ibu. Anak-anak tahun pertama dan kedua akan belajar bahasa ibu 7 jam dalam seminggu. Anak-anak tahun ketiga dan keempat 6 jam. Anak-anak tahun kelima dan keenam 5 jam.

Siswa tahun pertama dan kedua hampir tiap hari mengawali sekolah dengan pelajaran Bahasa Ibu, yaitu bahasa Finlandia atau bahasa Swedia bagi kelompok minoritas di sana yang berbahasa Swedia. Anak-anak menyukainya karena guru mereka selalu membacakan cerita dalam pelajaran bahasa.

Hanya satu hari kelas akan dimulai dengan pelajaran musik atau olahraga. Itu dua mata pelajaran yang juga disukai oleh anak-anak. Dalam dua pelajaran ini, mereka seperti diajak bermain-main saja.

Untuk anak-anak tahun ketiga sampai keenam, pelajaran Bahasa Ibu selalu akan ditempatkan pada tiap Senin jam pertama. Jadi, setelah menikmati hari libur akhir pekan, mereka akan mengawali pelajaran dengan Bahasa Ibu, dengan pembacaan cerita. Sekolah-sekolah kita mengawalinya dengan upacara bendera. Saya ingat, selama belajar di SD sampai SMA, tiap Senin pasti ada teman-teman yang pingsan di tengah berlangsungnya upacara.

Di Finlandia, anak-anak sekolah tidak memulai pelajaran mereka dengan pingsan. Mereka mengawali dengan kegembiraan. Sering setelah pembacaan cerita, guru meminta mereka menggambar ilustrasi untuk cerita tersebut. Kepada murid-murid tahun kelima dan keenam, guru juga meminta mereka membuat musik berdasarkan cerita yang baru saja dibacakan.

Maka, jika pendidikan mereka baik, itu sungguh bukan hal yang mengejutkan. Mereka tahu cara mendidik anak-anak mereka. Mereka tahu bagaimana menyelenggarakan sekolah yang menyenangkan dan apa yang perlu dipelajari oleh anak-anak di sekolah.

Bahasa sangat penting bagi mereka, sebab jika anak-anak cakap berbahasa, mereka akan mampu berkomunikasi, menerima pelajaran, menata pikiran, dan menyampaikan gagasan. Kecakapan berbahasa akan menjamin bahwa transfer pengetahuan akan berjalan mulus.

Oya, saya pernah mendengar bahwa di sana tidak ada pelajaran agama, itu tidak benar. Pelajaran agama tetap ada, untuk menghormati perasaan orang-orang sangat tua yang sebagian masih taat ke gereja, tetapi hanya menjadi mata pelajaran pilihan. Tidak diikuti tidak apa-apa. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar