Jumat, 21 Februari 2020

Kreasi Anak Sekolah Minggu (1)

Dalam masa istirahat ini, aku memakai waktu untuk menyortir segala barang-barang yang udah tersimpan lama. Barang-barang tersebut mau kurapihkan dan disusun. Salah satu jenis barang yang tersimpan, ada karya anak-anak sekolah minggu yang sempat aku ajar beberapa tahun yang lalu.

Aku mau menyimpan kenangan itu di blog ini. Mungkin suatu saat nanti, aku bisa lihat lagi karya mereka. Atau, mungkin ketika anak-anak sekolah minggu sudah dewasa, mereka bisa melihat lagi karya mereka saat kecil dulu. Kalau mereka tahu ya...hehehehe....

Gambar berikut adalah kreasi anak saat cerita "Yunus di Perut Ikan". Tiap anak memiliki kerasi sendiri untuk membuat ikan dari stik es krim. Tidak ada yang salah. Semua anak bebas berkreasi. Biasanya aku memberi apresiasi dengan tanda "bintang" bukan dengan angka. Dan, mereka sangat suka itu.




 Kreasi berikut adalah membuat pembatas buku/Alkitab. Kreasi sebagai respon untuk cerita "Domba yang Hilang". Lucu-lucu ya kreasinya.
πŸ‘πŸ‘



Akhirnya nonton film Little Women (Versi Film 2019)


18.02.2020
Film " Little Women" tahun 2019 ini buat penasaran. Diangkat dari novel klasik yang ditulis oleh Lousia May Alcott pada tahun 1868. Sebenarnya sudah banyak film yang dibuat berdasarkan adaptasi dari novel "Little Women" ini, tetapi film versi 2019 ini mendapat banyak pujian dan mendapat Academi Award.

Film ini mengangkat kisah Jo March dan tiga saudara perempuannya. Isi cerita cukup beragam, ada  kisah keluarga, dukacita, percintaan dan mimpi-mimpi yang ingin diraih. Konteks ceritanya di masa perang tapi penyajiannya tidak membosankan. Film  ini justru menceritakan pengalaman pribadi-pribadi menghadapi situasi saat itu dengan menjadi dirinya sendiri. 
Lihat trailernya di sini ya...


Aku mau nonton fim ini dari akhir Januari, tetapi ternyata di bioskop hanya sebentar aja tayang. Mungkin selera penonton di kota Medan kurang berminat dengan film yang diambil dari cerita klasik seperti ini atau film sejenisnya. Jadi teringat saat film "Les Miserable" yang pernah tayang di Medan. Saat itu film ini tayang nggak sampai seminggu deh. 

Nah, film "Little Women" ini juga sempat hanya tayang beberapa hari saja. Lalu sempat tidak ada bioskop yang menayangkan ini. Tiba-tiba tanpa sengaja ada info kalau film ini tayang di bisokop Hermes. Langsung pesan tiket online, meski kuatir juga kalau pihak bioskop akan membatalkan karena kurang penonton. Aku pernah dapat pengalaman gitu sih, pembatalan film oleh pihak bioskop. Mereka menginformasikan karena aku sudah pesan tiket online. Syurkurlah hal ini tidak terjadi di film ini.  Akhirnya bisa menonton film "Little Women" dan filmnya bagus banget. Tidak sia-sia menonton meski bioskop Hermes jauh dari rumah. πŸ˜€πŸ˜



Plot dan informasi film "Littel Women" ini bisa dilihat di sini:


 Pemandangan dan sisi fotografi film ini menurutku bagus. Pengambilan lokasi syuting ada di Inggris. Aku sempat mengambil foto dari film ini yang sedang tayang. Kayaknya sih lagi kangen sama bukit-bukit hijau... Oh, Sumba πŸ˜€


Suasana akan virus corona belum terlalu meluas di Indonesia saat ini, tetapi aku agak kuatir juga pergi ke luar. Demi keamanan dan kenyamanan, aku bawa masker, hand sanitizer meski saat itu belum ada himbauan memakai masker dari pemerintah. 

Semoga virus corona ini segera berlalu. Amin

Hermes XXI berlokasi di:
Hermes Place, Jl. Mongonsidi No.45, Polonia, 
Kec. Medan Polonia, Kota Medan, 
Sumatera Utara 20222

Sabtu, 15 Februari 2020

(Lirik) February Song by Josh Groban


February Song

Where has that old friend gone
Lost in a February song
Tell him it won't be long
'Til he opens his eyes
Opens his eyes
Where is that simple day
Before colors broke into shades
And how did I ever fade
Into this life
Into this life

And I never want to let you down
Forgive me if I slip away
And all that I've known is lost and found
I promise you I
I'll come back to you one day

Morning is waking up
Sometimes it's more than just enough
And all that you need to love
Is in front of your eyes
It's in front of your eyes

And I never want to let you down
Forgive me if I slip away
Sometimes it's hard to find my ground
'Cause I keep on falling as I try to get…

Source: LyricFind


Jumat, 14 Februari 2020

Mengurus Visa Schengen Jerman

Berhubung ada rencana mau ke Jerman, maka aku kembali lagi mengutak-atik syarat-syarat pengajuan Visa Schengen lewat Kedutaan jerman. Ini kali ke 6, aku mengajukan Visa Schengen, lima kali lewat Kedutaan Jerman dan satu kali lewat Kodutaan Norwegia. 
Meskipun demikian, tetap aja pengajuan bikin deg-deg-an. Melengkapi data-data administrasinya harus lengkap. Bahkan beberapa yang tidak tercantum di syarat, kadang menjadi berkas tambahan yang mereka minta. Pengajuan Bisa bisa dilkukan paling cepat 3 bulan sebelum tanggal keberangkatan.

Nah, syarat-syaratnya bisa dilhat di link ini:

https://jakarta.diplo.de/id-id/service/visa-einreise/-/1687494 

dan juga di link

https://jakarta.diplo.de/blob/2297384/f95db38359b47f10f23bd1eb3859f919/checklist-visitor-data.pdf



1. Appointment/janji ketemu

Buatlah appointment/janji ketemu melalui website untuk memasukkan aplikasi visa.
Sekarang pengurusan Visa Schengen lewat VFS Global (Pusat Pengajuan Visa VFS Global yang terletak di Mal Kuningan City, Lantai 1 No. L1-30/32,  Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18, Setiabudi, Kuningan, 12940 Jakarta) atau di Kantor Konsul Kedutaan Jerman (Medan, Surabaya dan Bali)
Medan:

AlamatNo.47A, Jl. Abdullah Lubis, Merdeka, Medan Baru, Medan City, North Sumatra 20222

Bali:
AlamatJl. Pantai Karang No.17, Sanur, Kec. Denpasar Sel., Kota Denpasar, Bali

Surabaya:

AlamatJalan Doktor Wahidin No.29, DR. Soetomo, Kec. Tegalsari, Kota SBY, Jawa Timur 60264

2. Berkas administrasi yang perlu dilengkapi, yaitu:


a. Paspor yang berlaku 


b. Formulir Visa yang sudah diisi: Aplikasi bisa didownload dari https://videx.diplo.de/videx/desktop/index.html#start


c. Pasfoto berwarna terbaru (3,5 x 4,5 cm - latar belakang putih,  wajah 80%): 2 lembar. Syarat foto ini harus lihat website karena jika kurang cocok, pihak VFS/Konsul bisa menolak. Jadi ingat tahun 2011, aku dan mama harus foto ulang karena foto kami tidak sesuai. 
Bisa melihat lik ini:
https://jakarta.diplo.de/blob/1892170/a38f9a5a6b8baaa22100b2bd3946d100/fotomustertafel-data.pdf

d. Rekam buku tabungan 3 bulan terakhir. Lampirkan referensi dari bank bersangkutan dengan stempel bank dan juga materai. Bisa juga melampirkan data deposita kita. Pihak konsul mau lihat transaksi keuangan kita (misalnya: gaji dan transaksi kita). Jangan sampai mereka curiga karena tiba-tiba ada dana yang cukup besar di dalam rekening kita 3 bulan terakhir ini. 

e. Surat keterangan bekerja dari perusahaan tempat kita bekerja. Usahakan tanggal keterangan tidak jauh jaraknya dengan pengajuan visa schengen. 

f. Bukti Booking Tiket Penerbangan


g. Bukti Reservasi Hotel: harus dibuat langsung dari hotelnya (tidak boleh melalui agoda.com dll).


h. Asuransi Perjalanan: Jangka waktu asuransi yang kita pilih sesuai dengan waktu perjalanan kita. Dan, jumlah minimal pertanggungan 30,000 Euro. Pilihlah asuransi perjalanan yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan pihak Konsul. Bisa melihat link:  

https://jakarta.diplo.de/blob/1892148/f72094b5e492f7769a74a96aa4a54519/krankenversicherung-data.pdf

i. Berkas tambahan
Kadang-kadang ada berkas tambahan yang perlu kita lampirkan juga, misalnya: waktu itu pernah pihak Konsul meminta Sertifikat Menikah  dari anggota keluarga yang mengundang. Mereka mau melihat hubungan keluarga aku dan saudaraku. Jadi, mereka melihat Kartu Keluarga dan Sertifikat Menikah.


Berdasarkan pengalamanku, kadang ada hal yang tak mulus dalam pengajuan visa ini. Yang penting cari tahu informasi apa yang dibutuhkan selain syarat-syarat utama yang disebutkan di link.
Baiklah, selamat mencoba.

Pasar Natal di Hamburg, 2015





Kamis, 13 Februari 2020

Back to memories ala Backstreet Boys


Back to memories ala Backstreet Boys
Siapa yang tak kenal Backstreet Boys? Era tahun 1990an-2000an layar televisi, radio dipenuhi dengan lagu-lagu mereka. Aku tidak terlalu ngefans dengan mereka. Namun ada beberapa lagu mereka yang cukup menarik dinyanyikan bersama-sama dengan teman-teman kuliah pada masa itu. Jadi ceritanya lagu ini bawa kenangan banget di masa muda gitu loh (loh sekarang dah tua gitu ya? Ups.....: :D)

Setelah lama gak muncul, Backstreet Boys muncul kembali, saudara-saudara. Ajaibnya, penampilan mereka tetap aja awet muda. Lihat aja Nick, keyakanya gak berubah tuh penampilannya.
Dan, yang heboh tentu saja kalangan fans yang dulu amat mengidolakan mereka, termasuk teman-temanku yang menyadari masa (agak) muda yang telah berlalu...hihiihi. Back to memories dong…ingat dulu nyanyi kencang-kencang di kost-an atau waktu di asrama….
Tahun 2019 mereka mengeluarkan video music berjudul “Chances” yang menurutku juga membawaku “Back to memories”. Loh lagunya baru keluar jaman skearang, tapi koq “Back to memories” ya?
Dalam video clip meerka yang berjudul “Chance” itu ditampilkan suasana stasiun kereta api bawah tanah ala Amerika. Sebenarnya situasi MRT itu ‘nggak hanya di Amerika saja, tetapi juga di negara-negara maju seperti Jerman. Situasi stasiun kereta api itu mengingtakanku waktu naik MRT di Jerman. Bunyi kereta pada saat berhenti ataupun saat mau melaju. Juga situasi pengumuman saat di kereta api...Ah, jadi ingat saat itu...Suasananya mengingatkanku ku saat naik kereta api di Hamburg...



Ini nih link video music dari mas-mas Backstreet Boys. Naik kereta api tut...tut...tuttt




Minggu, 09 Februari 2020

Annual Meeting ATI 2020

Pada tanggal 5 Februari 2020, aku dapat email dari Asosiasi Teolog Indonesia.
Isinya kira-kira seperti ini:

Ibu/Bapak yang baik,

Kami, dari Asosiasi Teolog Indonesia, mengundang anda untuk berpartisipasi dalam 7th Annual Meeting ATI sebagai pemakalah dan/atau peserta dengan tema Sakralitas, Ritual, dan Transformasi: Mempublikkan Liturgi, Membumikan Iman. Tenggat waktu pengumpulan makalah yakni 15 Juni 2020. Mari kirimkan makalah anda dan berdiskusi bersama dalam AM ATI 2020!

Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

Salam,
Asosiasi Teolog Indonesia 


Acara ke 7 Annual Meeting ini akan diadakan pada tanggal 4-6 Agustus 2020 di Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

"Wah, kegiatan yang menarik".
“Pengen ikut.”
“Nulis?”
“Nggak PD-lah, kan itu bidang Liturgi”

Jadi, aku share aja kegiatan ini. Semoga ada orang yang tertarik untuk ikut, entah sebagai penulis atau sebagai peserta. Buat panitia ATI, selamat mempersiapkan kegiatan ini dan jangan lupa jaga kesehatan ya. (Pengalaman beberapa kali selama bertahun-tahun “mempersiapkan” event itu bisa membuat kita lupa makan dan kurang tidur, gaes. Untunglah tidak membuat kita kurang cantikπŸ˜„πŸ˜„). 

Silahkan lihat brosurnya untuk informasi lebih lengkap, ya gaes...
Topik untuk Annual Meeting ATI 2020

Buat yang tertarik mau mengirim makalah