Kamis, 30 April 2020

(Review) Cara Seru Menulis Resensi (Lee Hyun Joo)




Cara Seru Menulis Resensi
(Seri Aku Ingin Mencoba Sendiri)

Cerita: Lee Hyun Joo
Ilustrasi: Park Yeong
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama-M&C Publising
Isi/Ukuran: 96 halaman; 24 cm
ISBN: 978-6-02428937-9
Cetakan asli: 2015
Cetakan: 2018

Sampul belakang:

Maru si raja Baca punya masalah!
Rupanya, ia ketahuan tidak mengerjakan
tugas membuat resensi buku dengan baik.
Ia pun dijuluki juara menulis dari belakang oleh teman sekelasnya,
 termasuk Yeji yang menyebalkan.

Karena kesal, Matu tidak menghiraukan Yeji
yang terus mengganggunya.
Namun, ternyata Yeji punya banyak trik dan cara seru
dalam membuat resensi.
Ada apa saja, ya?

Maru senang sekali membaca tetapi tidak suka menulis. Melalui menulis berarti suka mengungkapkan isi pikiran melalui tulisan. Nah, bisa dibuat dengan membuat resensi. Tapi, apa itu resensi?

Resensi adalah ulasan berisi penjelasan singkat mengenai isi buku bacaan yang bisa diekspresikan dalam bentuk ganbar dan tulisan. (Lee: hal.16). Pertanyaan yang didapatkan Maru untuk membuat resensi adalah sebagai berikut:

     1.   Apa alasanmu membaca buku tersebut?
     2.   Tulislah ringkasan buku dalam paragraph!
     3.   Bagaimana perasaanmu setelah membaca?

Buku ini juga mengupas kisah pertemanan Maru dan Yeji yang membawa pengaruh yang baik terhadap kelas mereka. Yeji banyak memberikan masukan yang akhirnya mengubah perangai Maru yang akhirnya tidak hanya suka membaca, tetapi juga suka menulis.Untuk prosesnya silahkan baca buku ini.

Aku suka buku ini karena banyak manfaat terhadapku membuat resensi buku. Aku senang baca dan kadang suka ’’melupakan’’ yang kubaca. Jadi, ini jelas bermanfaat untuk mengingatkanku. Dan, proses pertemanan Maru dan Yeji yang disajikan tidak berlebihan.

Buku ini direkomendasikan buat anak-anak. Salut buat para penulis Korea. Keren



Rabu, 29 April 2020

Review Aku Sayang Kakak (Watiek Ideo & Nindia Maya)




Aku Sayang Kakak
(Buku Pertamaku-Keluarga)

Penulis: Watiek Ideo & Nindia Maya
Ilustrator: Klaudia Kezia
Penerbit: Penerbit Bhuana Ilmu Populer (Kelompok Gramedia)
Isi/Ukuran :   37 halaman; 13 cm x 19,5 cm
ISBN: 978-623-216-334-8
Cetakan: 2019

Sampul belakang:
Kakak adalah teman terbaikku. Bermain bersama Kakak menjadi lebih seru.
Asyik!
Kami bermain petak umpet, meyusun balok bersama, naik sepeda bersama, dan membuat tenda persembunyian. Kakak selalu menjagaku saat bermain bersama.
Seri Buku pertamaku ini dibuat dengan tema yang pas untuk balita. Buku ini bisa menjadi media belajar agara anak dapat mendiri, memahami kasih keluarga, dan mengenal pengetahuan dasar.



Buku ini menceritakan hubungan kakak-adik. Rasanya gambaran pada sampul belakang cukup menjelaskan soal itu. Hal yang menarik bagiku adalah ilustrasi yang menggambarkan ketika mereka bertengkar adalh warna dan merah ditambah dengan tembok atau latar yang kaku. Sementara pada hal yang menyenangkan digambarkan dengan warna ceria. Pada bagian akhir, ada satu aktivitas untuk anak-anak mengenai nama warna.



Buku ini memang pas buat balita. Seperti yang sudah diungkapkan pada sampul belakang.

Selasa, 28 April 2020

(Review) Angin dari Tebing 2 (Clara Ng)


Angin dari Tebing 2
Penulis: Clara Ng
Ilustrator : Yustina Antonio
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Isi/Ukuran: 136 halaman; 27 cm
ISBN: 978-6-02063738-9
Cetakan 1: 2020


Sampul belakang:
Tiga belas anak berkumpul setiap pagi di gedung sekolah yang kecil
yang juga digunakan seekor sapi untuk berlindung saat matahari terbenam.
Saat itulah kisah-kisah yang dibawa angin dari tebing dimulai...

Buku Angin dari Tebing #2 ini merupakan kelanjutan dari kisah 13 anak Sekolah Tebing dan ibu guru Sheila. Kisah Ling-ling, Shinta, Tia, Rosid, dan lain-lain. Selain 13 anak itu, ada kisah tentang kucing kecil, anjing dan hewan lain yang ada di Sekolah Tebing. Ada kisah bentuk perhatian anak-anak kepada Ibu Sheila, dan kisah tentang Ibu Sheila yang merindukan seseorang yang jauh di Perancis.
Gaya penuturan Clara Ng cukup manis dan menarik. Membaca buku anak-anak ini saya teringat kisah Laskar Pelangi. Ternyata kisah tentang anak-anak sekolah itu menarik untuk dituangkan dalam tulisan ya.


Buku direkomendasi, tetapi dengan harga Rp 127.000,- (untuk P. Jawa) apakah anak-anak desa bisa membaca buku menarik ini? Semoga anak-anak di manapun bisa turut membaca kisah-kisah manis dalam buku ini. Mungkin subsidi atau bantuan pemerintah/organisasi yang memungkinkan buku-buku manis seperti ini hadir di sana. Kalau begitu, anak-anak bisa ikut merasakan pengalaman manis bersama anak-anak Sekolah Tebing. Semoga...

Senin, 27 April 2020

(Review) Angin dari Tebing 1 (Clara Ng)


Angin dari Tebing 1
Penulis : Clara Ng
Ilustrator : Yustina Antonio
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Isi/Ukuran : 76 halaman; 20 cm
ISBN: 978-6-020637372
Cetakan : 2020

Tiga belas anak berkumpul setiap pagi di gedung sekolah yang kecil
yang juga digunakan seekor sapi untuk berlindung saat matahari terbenam.
Saat itulah kisah-kisah yang dibawa angin dari tebing dimulai...

Buku Angin dari Tebing #1 ini menceritakan tentang 13 anak Sekolah Tebing di suatu desa. Ibu gurunya bernama Sheila. Buku 1 menceritakan 28 kisah anak-anak yang bersekolah di tempat itu dan termasuk penghuni sekolah termasuk ulat, sapi, anjing, dsb…hehehe.

Banyak kisah yang ditampilkan dengan menarik dalam buku ini. Ada kisah menarik tentang Ilham yang ingin memberi nama Antoine de Saint-Exupery untuk adiknya yang baru lahir. Antoine seorang pengarang terkenal dari Perancis. Ia mengarang buku yang berjudul Pangeran Kecil, yang disukai Ilham. Tapi mana mungkin emaknya mau memberikan nama itu....

Kisah yang dituliskan menarik. Kalau saya sih tertarik cara Clara Ng yang menuangkan kisah ini dengan tampak sederhana tetapidengan cara manis sekali. Ditambah dengan ilustrasinya yang menarik. Baca aja kisah ibu Sheila yang mimpi bertemu Gatotkaca. Penggambaran tokoh Gatotkaca ini berbeda dengan yang lain. Pembaca nantinya paham mengapa Gatotkaca itu membawa ibu Sheila ke kota yang diimpikannya.



Catatan teknis:
 Ada perbedaan informasi tentang ukuran pada bagian keterangan buku. 
Pada Angin dari Tebing #1 ditulis 76 halaman; 20 halaman. Sementara yang sebenarnya adalah 136 halaman; 27 cm. Angka 27 cm juga diinformasikan di buku Angin dari Tebing 2. 






Good Night, Sleep Tight (Selamat Tidur)


Good Night, Sleep Tight (Selamat Tidur)
Penulis: Dina Tuasuun
Ilustrator: Pandu Sotya
Penerbit: Bambini – Imprint of Gramata Publishing
Isi/Ukuran: 10 halaman; 15 cm
Cetakan: 2015

Saya dapat buku dari penulisnya sendiri, yaitu Dina Tuasuun. Dina adalah adik kelas saya semasa kuliah. Dina bilang waktu iti kalau buku ini ikut dalam pameran buku di Frankfurt. Wah keren.

Buku ini menceritakan pelbagai hewan yang tidur, seperti ikan, kuda, dan sebagainya. Buku ini cocok buat anak-anak dan isinya bagus. Tetapi ukuran dan berat kertas yang dipakai terlalu ringan menurut saya. Seandainya ukuran kertas lebih besar dan berat kertasnya lebih tebal, karya ini akan lebih kelihatan eksklusif dan bagus. Apalagi buku ini diperuntukkan buat anak-anak. Pasti lebih cocok dengan kertas yang tebal agar tidak mudah rusak.

Review ABCs In The Bible (Rebekah Moredock)


ABCs In The Bible
Writer: Rebekah Moredock
Publisher: Worthy Kids Hachette Book Group - America
Page Count: 22 
Trim Size: 15 cm
Format: Hardcover
ISBN: 978-1-5460-1428-7
Printed: 2020


Saya membeli buku ini di toko buku Books & Beyond - airport Halim Perdanakusumah (Jakarta) bulan Maret yang lalu. Padahal niat untuk tidak tergoda membeli buku-buku, eh…nggak tahan lihat took buku…Akhirnya melihat beberapa buku anak-anak import yang memang biasanya aku jarang temukan buku import.

Buku ABCs In The Bible ini memuat alfabet A-Z dan kata-kata yang berkaitan. Misalnya: A untuk Ark. Lalu ada kalimat: Animal ambled onto the ark. Anak-anak bisa belajar alfabet sekaligus belajar kosa kata yang berkaitan dengan Alkitab/Bible. Gambar-gambarnya beraneka ragam dan warna, ukuran kertas dan ketebalan kertas pun cocok buat anak-anak.

Untuk anak Indonesia, mereka bisa belajar bahasa Inggris dan melatih kemampuan anak untuk mengucapkan kalimat sederhana dalam bahasa Inggris.

14.03.2020

Puisi untuk Raden

17 tahun kini usiamu
tak terasa waktu berlalu 
teringat pada masa permulaan 
ketika kau memasuki kelas

Ada sesuatu yang berbeda.
raut wajah dan tatap mata yang berbeda
lalu seakan ada penolakan halus 
dari mereka yang tak ingin terganggu

Jika ingat masa itu...
betapa membingungkan menghadapimu
sebulan pertama rasa kuatir selalu hinggap
apakah aku bisa mengajarnya?

Ternyata, 
tiga bulan berlalu 
dan kamu banyak perubahan
bukan usaha sendiri 
tetapi usaha banyak orang
dengan komitmen dan konsistensi
dari orang-orang yang menyayangimu

Kusyukuri masa itu
bukan aku yang mengajarmu
Tetapi kau yang mengarahkanku 
akan suatu proses rumit dan indah

bukan kau yang menjadi murid
tetapi kamu yang menjadi guru
itulah mengapa kamu (masih) istimewa di hatiku

dalam kerinduanku kini
sekian lama tak berjumpa
pun aku masih melawatmu dalam doa
pintaku kelak kau menjadi anak 
yang tetap rendah hati dan bangga

Selamat ulang tahun, Raden

(Ulangtahun ke-17 Rakhmat Komala/Raden, 23.04.2020)


Bertemu di Padang, Oktober 2018
Baru menyadari, setiap kali foto bersama anak-anak, Raden selalu ada di belakangku dengan gaya minta gendong. Saat itu jika ada anak-anak yang dekat padaku, dia ambil jalan pintas "gaya gendong" gitu...hehehe. Untuk Anggi, Alvin, Rio, Diviya, Putri, Raden (dan Reza dan Rahel yang sempat bersama kami), Miss kangen kalian semua. 

Ah, mungkin suatu saat nanti kisahku dengan enam anak manis, cantik dan pintar itu perlu kutuangkan dalam tulisan. Semoga...