Senin, 27 April 2020

Puisi untuk Raden

17 tahun kini usiamu
tak terasa waktu berlalu 
teringat pada masa permulaan 
ketika kau memasuki kelas

Ada sesuatu yang berbeda.
raut wajah dan tatap mata yang berbeda
lalu seakan ada penolakan halus 
dari mereka yang tak ingin terganggu

Jika ingat masa itu...
betapa membingungkan menghadapimu
sebulan pertama rasa kuatir selalu hinggap
apakah aku bisa mengajarnya?

Ternyata, 
tiga bulan berlalu 
dan kamu banyak perubahan
bukan usaha sendiri 
tetapi usaha banyak orang
dengan komitmen dan konsistensi
dari orang-orang yang menyayangimu

Kusyukuri masa itu
bukan aku yang mengajarmu
Tetapi kau yang mengarahkanku 
akan suatu proses rumit dan indah

bukan kau yang menjadi murid
tetapi kamu yang menjadi guru
itulah mengapa kamu (masih) istimewa di hatiku

dalam kerinduanku kini
sekian lama tak berjumpa
pun aku masih melawatmu dalam doa
pintaku kelak kau menjadi anak 
yang tetap rendah hati dan bangga

Selamat ulang tahun, Raden

(Ulangtahun ke-17 Rakhmat Komala/Raden, 23.04.2020)


Bertemu di Padang, Oktober 2018
Baru menyadari, setiap kali foto bersama anak-anak, Raden selalu ada di belakangku dengan gaya minta gendong. Saat itu jika ada anak-anak yang dekat padaku, dia ambil jalan pintas "gaya gendong" gitu...hehehe. Untuk Anggi, Alvin, Rio, Diviya, Putri, Raden (dan Reza dan Rahel yang sempat bersama kami), Miss kangen kalian semua. 

Ah, mungkin suatu saat nanti kisahku dengan enam anak manis, cantik dan pintar itu perlu kutuangkan dalam tulisan. Semoga...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar