Catatan kecil, 16 Maret 2012
(Catatan kecil ini dimaksudkan untuk
menuliskan cerita-cerita khusus yang ingin dikenang dan juga sebagai upayaku untuk
menulis cerita dengan baik. Kali ini catatan kecilku berkisah tentang anak-anak
yang belajar dari Yesus yang mau membasuh kaki. Mereka belajar tentang rendah
hati dan melayani. Tidak mudah mengajarkan hal tersebut tapi kali ini dicoba
dengan "Pembasuhan Kaki")
Seperti biasa, hari Jumat sore mulai pukul 6 sore, kami
memulai belajar seperti layaknya kelompok PA. Semakin banyak anak yang datang
belajar di garasi kami ini. Dan, saat itu ada 27 anak yang hadir. "Semoga
memang motivasinya untuk belajar," harapku dalam hati.
Hari itu memang tidak terlalu sibuk
mempersiapkan atau memperbanyak kegiatan anak seperti biasanya. Menurut
rencana, kami akan belajar tentang Yesus membasuh kaki para murid. Mula-mula satu
ember yang kusiapkan beserta lap handuknya. Sebelum bercerita, aku berperan
seperti pembantu lengkap dengan celemek. Seketika anak-anak tertawa melihat
penampilanku. “Ah, cuek aja, jalan terus, “pikirku.
Lalu kutanyakan ke mereka tentang apa yang dilakukan
pembantu. Rasanya tak mungkin menanyakan siapa yang punya pembantu, atau siapa
yang tau apa saja yang dikerjakan pembantu/hamba karena kehidupan ekonomi
keluarga anak-anak itu cukup-cukup saja, bahkan kurang. Cukup kurang dan cukup pas, maksudnya.
Mereka pun tentu sulit membayangkan pembantu/hamba. Kumulai dengan penjelasanku
tentang pembantu dan tugas-tugasnya. Duh, kayaknya kurang ‘nendang penjelasannya.
Kubandingkan, seorang raja yang biasanya mau dilayani dan orang yang melayani
keperluannya, termasuk membersihkan kaki dalam tradisi orang Yahudi. Lalu aku
tanya, adakah yang mau kalau orang harus membersihkan kaki tamu atau temannya
yang datang? “Isssh, ‘gak maulah, kak”, hampir serempak mereka menjawab. “Enak
ajalah dia” kata Peres. Lalu kutunjukkan gambar Yesus yang membasuh kaki para
murid-Nya (gambar diambil dari buku Yesus Sahabatku dan Rajaku yang kususun dengan
beberapa penulis). Kuceritakan tentang Yesus yang membasuh kaki para
murid.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsi3Qnm3vWK_N6avKU3AF5qxyiDa5gpCApI6AvIlNSvSQ75XBsV-hL6JiVmlBHw240e1CLZAKwvgH9_noL5UxxT70swANZpMpJGXtbCHM0XfklHXpY04NThjLKEAUMU-rsa_PcXmUvofY/s1600-rw/basuh+kaki4.jpg) |
Yesus memabsuh kaki-gambar dari buku Yesus Sahabatku dan Rajaku-Lentera Kasih |
Kupanggil
beberapa anak yang termasuk besar, termasuk Peres, Riko, Luhut. Kuminta mereka
duduk di lantai dan kubasuh kaki mereka satu persatu. Sementara membasuh kaki,
anak-anak lain berkata, “Isssshhh, bau-lah; enak kali orang si Peres ya,”
dan beberapa komentar lainnya dari anak-anak. Lalu, kuminta Peres, dkk
memanggil teman-temannya yang ingin mereka basuh kakinya. Mereka
memanggil Nuel, Luter, Andika, dll. Setelah selesai, Luter, dkk
memanggil teman mereka yang belum dibasuh kakinya. Demikianlah semua anak
mendapat giliran dibasuh dan membasuh kaki temannya sampai akhirnya semua
anak (termasuk anak kecil) mendapat giliran. Mula-mula beberapa anak tampak
canggung, merasa jijik, ‘gak mau membasuh dan main-main (tidak serius). Tapi,
lama kelamaan ada juga yang tampak kusyuk dan telaten membersihkan
kaki temannya mulai dari lutut sampai ke jari-jari kaki.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsm_8V73Xvu-C5unDEJ_F54ltmzdkX9dHjapb7nwbCq47_W4YIEs3IhbXurdV7zTgaSOYWMG5Q0G7ILE8tSdKG18jnYi7-H6qCFTmZVAFIj1xGIQJJsfbY64E_n3W87fCubfPEuN_Aoo8/s320-rw/basuh+kaki3.jpg) |
Semula mereka masih main-main, lama-lama mereka serius membasuh kaki temannya |
Di akhir pertemuan, kutanyakan
kembali apa yang mereka rasakan ketika membasuh kaki orang lain? Indah (kelas 5
SD) berkata:” Pertama-tama, gak mau kak. Ya, baulah kaki orang. Tapi kemudian
jadi malu. Tuhan Yesus aja mau membersihkan kaki.” Risma (kelas 6 SD)
mengatakan, “ Koq mau Tuhan Yesus membersihkan kaki orang ya?” Samuel (kelas 6
SD) , Pertama, gak mau kak, soalnya gak pernah” Rico (kelas 1 SMP), “ Jadi
belajar seperti Tuhan Yesus, mau melayani.”
Buat mereka semua, ini pengalaman
pertama bagi mereka membasuh kaki orang lain. Mula-mula bilang
"Issssssssssh" waktu melihat pembasuhan kaki, lama-lama anak-anak itu
jadi belajar tentang rendah hati dan melayani.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoSz_w0i3NRoeuitAQYNqgrjPOBO0r_MxyurQK0cHUeVZmEfVei4ww-4tFDdTfW1kgPhY1wiu4B3HiRPBdHDOu0ZZVAEy9AR6FRAnmxy6E88eundxeoFnrYNkgtZFp2podFueKyMqqukw/s320-rw/basuh+kaki2.jpg) |
Belajar dari yesus untuk menjadi rendah hati dan melayani |