Minggu, 21 Oktober 2012

Rumah Belajar PILAR

Games "Tinggi rendah"

Catatan Oktober 2012

Kali ini anak-anak diminta untuk berdiri dari yang paling tinggi ke paling rendah/pendek. Kelompok anak dibagi dua menjadi kelompok laki-laki dan kelompok perempuan. Nah, kelompok yang paling cepat berkoordinasi dan rapi, mereka yang menjadi pemenangnya.

Kelompok anak perempuan berbaris rapi




Catatan  Sabtu, 21 September 2013
Bulan ini ada 2 anak dari kleas Pra-Remaja yang berulang tahun, yaitu Peres (19 September) dan Luhut (21 September). Keduanya sama-sama berusia 12 tahun. Bedanya, Peres masih duduk di kelas 6 Sd, sementara Luhut sudah duduk di kelas 1 SMP.

Di pertemuan Sabtu itu, kami membuat perayaan kecil dengan kue ulang tahun. Dan semakin lengkap dengan listrik mati!!. Jadilah acara tiup lilin di tengah keremangan malam dengan lilin sebagai penerang. Untungnya, itu tidak mengurangi kebahagiaan kami. Luhut dan Peres sangat senang ketika memberikan potongan kue pertama mereka ke Opung. Mereka hanya menyuapi opung boru berhubung Opung Doli yang masih menjaga makanan karena sakit diabetesnya. Tetapi kami semua sangat senang merayakan ulang tahun tersebut dan berdoa untuk harapan mereka. Itu intinya. :-)
Peres memotong kue ulang tahun
Luhut, koq merem gitu ya? :-)
Di hari ulang tahun Peres dan Luhut, ku berdoa agar harapan dan cita-cita mereka dapat terkabul. Kesuksesanmu adalah kebahagianku, nak. Itu harapan seorang pendidik. Bless u


Selasa, 07 Agustus 2012

Surat buat Tuhan oleh anak murid PILAR

Catatan 3 Juni 2012

Pada bulan Juni ini, anak-anak mendapatkan tugas menulis surat buat Tuhan. Jika dibaca, akan tampak beberapa anak yang menulis curahan hatinya. Angel bercerita tentang kesedihan dan ketakutan telah ayahnya baru meninggal beberapa minggu yang lalu.

Beberapa surat yang dibuat oleh anak-anak, yaitu: Angel, Luhut, Luter, Indah, Ola, Riko.

Surat Angel (kelas 4 SD), dia baru saja kehilangan ayahnya yang meninggal belum lama ini.
Surat Riko ( kelas 1 SMP)

Surat Luhut (kelas 5 SD)

Surat Sere (kelas 1 SMP)

Surat Indah (kelas 5 SD)

Surat Nuel (kelas 3 SD)

Sabtu, 24 Maret 2012

Mula-mula merasa jijik..(belajar dari pembasuhan kaki)


Catatan kecil, 16 Maret 2012
(Catatan kecil ini dimaksudkan untuk menuliskan cerita-cerita khusus yang ingin dikenang dan juga sebagai upayaku untuk menulis cerita dengan baik. Kali ini catatan kecilku berkisah tentang anak-anak yang belajar dari Yesus yang mau membasuh kaki. Mereka belajar tentang rendah hati dan melayani. Tidak mudah mengajarkan hal tersebut tapi kali ini dicoba dengan "Pembasuhan Kaki")


Seperti biasa, hari Jumat sore mulai pukul 6 sore, kami memulai belajar seperti layaknya kelompok PA. Semakin banyak anak yang datang belajar di garasi kami ini. Dan, saat itu ada 27 anak yang hadir. "Semoga memang motivasinya untuk belajar," harapku dalam hati.
Hari itu memang tidak terlalu sibuk mempersiapkan atau memperbanyak kegiatan anak seperti biasanya. Menurut rencana, kami akan belajar tentang Yesus  membasuh kaki para murid. Mula-mula satu ember yang kusiapkan beserta lap handuknya. Sebelum bercerita, aku berperan seperti pembantu lengkap dengan celemek. Seketika anak-anak tertawa melihat penampilanku. “Ah, cuek aja, jalan terus, “pikirku.

Lalu kutanyakan ke mereka tentang apa yang dilakukan pembantu. Rasanya tak mungkin menanyakan siapa yang punya pembantu, atau siapa yang tau apa saja yang dikerjakan pembantu/hamba karena kehidupan ekonomi keluarga anak-anak itu cukup-cukup saja, bahkan kurang. Cukup kurang dan cukup pas, maksudnya. Mereka pun tentu sulit membayangkan pembantu/hamba. Kumulai dengan penjelasanku tentang pembantu dan tugas-tugasnya. Duh, kayaknya kurang ‘nendang penjelasannya. Kubandingkan, seorang raja yang biasanya mau dilayani dan orang yang melayani keperluannya, termasuk membersihkan kaki dalam tradisi orang Yahudi. Lalu aku tanya, adakah yang mau kalau orang harus membersihkan kaki tamu atau temannya yang datang? “Isssh, ‘gak maulah, kak”, hampir serempak mereka menjawab. “Enak ajalah dia” kata Peres. Lalu kutunjukkan gambar Yesus yang membasuh kaki para murid-Nya (gambar diambil dari buku Yesus Sahabatku dan Rajaku yang kususun dengan beberapa penulis). Kuceritakan tentang Yesus yang membasuh kaki para murid. 
Yesus memabsuh kaki-gambar dari buku Yesus Sahabatku dan Rajaku-Lentera Kasih


Kupanggil beberapa anak yang termasuk besar, termasuk Peres, Riko, Luhut. Kuminta mereka duduk di lantai dan kubasuh kaki mereka satu persatu. Sementara membasuh kaki, anak-anak lain berkata, “Isssshhh, bau-lah; enak kali orang  si Peres ya,” dan beberapa komentar lainnya dari anak-anak. Lalu, kuminta Peres, dkk memanggil teman-temannya yang ingin mereka basuh kakinya. Mereka  memanggil Nuel, Luter, Andika, dll. Setelah selesai, Luter, dkk  memanggil teman mereka yang belum dibasuh kakinya. Demikianlah semua anak mendapat giliran dibasuh dan membasuh  kaki temannya sampai akhirnya semua anak (termasuk anak kecil) mendapat giliran. Mula-mula beberapa anak tampak canggung, merasa jijik, ‘gak mau membasuh dan main-main (tidak serius). Tapi, lama kelamaan ada juga yang tampak kusyuk dan telaten membersihkan kaki temannya mulai dari lutut sampai ke jari-jari kaki.   
Semula mereka masih main-main, lama-lama mereka serius membasuh kaki temannya

Di akhir pertemuan, kutanyakan kembali apa yang mereka rasakan ketika membasuh kaki orang lain? Indah (kelas 5 SD) berkata:” Pertama-tama, gak mau kak. Ya, baulah kaki orang. Tapi kemudian jadi malu. Tuhan Yesus aja mau membersihkan kaki.” Risma (kelas 6 SD) mengatakan, “ Koq mau Tuhan Yesus membersihkan kaki orang ya?” Samuel (kelas 6 SD) , Pertama, gak mau kak, soalnya gak pernah” Rico (kelas 1 SMP), “ Jadi belajar seperti Tuhan Yesus, mau melayani.”


Buat mereka semua, ini pengalaman pertama bagi mereka membasuh kaki orang lain. Mula-mula bilang "Issssssssssh" waktu melihat pembasuhan kaki, lama-lama anak-anak itu jadi belajar tentang rendah hati dan melayani.

Belajar dari yesus untuk menjadi rendah hati dan melayani


Sabtu, 17 Maret 2012

(Lirik) Shymphony - Sarah Brightman


(Sarah Brightman Lyric)

I don't know what I'm supposed to say
When now suddenly you feel so far away
And you're not prepared to talk
And if you're now afraid to listen
Then I don't want to do this anymore

Oh I don't know which way that I should turn
Seems the more we love
The more we have to learn
And I keep staring into space
Like it somehow has the answer
So don't let the music end
Oh my darling

[Chorus:]
Symphony
It's gone quiet around us now
How I wish you would hold me
And that you never told me
That it's better if you leave
Look at the sun
We're starting to lose all of the light
Where we once burnt so brightly
Tell me we might be
Throwing it away

Well you don't know what you've got
Until it's gone
But then nothing ever hurt like holding on
I am scared and unprepared
And I feel like I am falling
So can you tell me
Where did we go wrong?

[Repeat chorus]

If everything is broken
Then it's better that we give up
And remember how we once had
Something beautiful

....................
Satu lagi lirik lagu kesukaanku. Logika, perasaan n realita-nya bisa bercampur dalam makna lagu ini. Cocok buat orang yang hubungannya lagu galau...hahahha. Cekidot.....

Selasa, 13 Maret 2012

Makna Bekerja - Renungan Harian


diambil dari e-Renungan Harian
Tanggal: Kamis, 7 April 2011
Bacaan : 1 Tesalonika 4:7-12

Nats: Ketika aku meneliti segala pekerjaan yang telah dilakukan tanganku dan segala usaha yang telah kulakukan untuk itu dengan jerih payah, lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan ... (Pengkhotbah 2:11)

Judul:                            MAKNA BEKERJA

      Pak Lim, di usianya yang sudah 60-an, bekerja di sebuah hotel bintang lima di Singapura. Tugasnya memastikan puluhan engsel pintu di setiap kamar hotel itu berfungsi baik. Itu harus ia lakukan setiap hari. Padahal ada 600 kamar di situ! Dan, ketika engsel-engsel pintu di kamar ke-600 selesai dicek, ia harus kembali ke kamar pertama! Begitu terus-menerus. 
     Ketika ditanya, apa yang membuatnya tetap teliti dan tak bosan   bekerja, ia mengaku telah menemukan makna di balik pekerjaannya yang tampak menjemukan. Bahwa setiap tamu hotel bintang lima itu pasti seorang kepala keluarga atau pimpinan perusahaan yang memiliki banyak staf. Andai terjadi kebakaran, dan salah satu engsel pintu tak berfungsi hingga tamu terkunci dan tewas di situ, maka kerugiannya sangat besar. Tak hanya bagi hotel, tetapi juga bagi keluarga, perusahaan, dan banyak karyawan yang hidupnya dipengaruhi oleh peran sang tamu. Jadi, Pak Lim tak sekadar bekerja memeriksa engsel, tapi menyelamatkan nyawa para kepala keluarga dan pemimpin perusahaan!
      Mari cermati pekerjaan kita. Tak hanya apa yang tampak dari luar, melainkan makna yang mendasarinya hingga pekerjaan itu penting untuk dikerjakan. Orang yang tak mengerti makna pekerjaannya bisa merasa  jemu dan sia-sia bekerja (Pengkhotbah 2:11). Akan tetapi, anak-anak Tuhan perlu memahami makna  pekerjaannya. Pertama, Tuhan sendiri memanggil kita untuk bekerja-bekerja yang halal, bukan yang cemar (1
  Tesalonika 4:7). Kedua, Tuhan mau kita menjadi berkat bagi sesama saudara, melalui pekerjaan kita (ayat 9). Ketiga, Tuhan rindu kita bersaksi bahwa Tuhan memelihara, karena dengan bekerja kita tak
  bergantung kepada orang lain (ayat 12) --AW

TEMUKAN NILAI KEKAL DALAM PEKERJAAN KITA
AGAR SETIAP PEKERJAAN MENJADI BERMAKNA, TAK PERNAH SIA-SIA

Ditulis oleh Agustina Wijayani, seorang penulis yang banyak membentuk Renungan Harian. Tulisan ini mengingatkanku akan makna kerja yang tidak boleh dipahami untuk masa sekarang ini. Makna bisa melewati berbagai waktu yang tidak bisa ketahui dengan pasti. Aku merasa diingatkan akan salah satu makna kerjayang penting.

Kamis, 08 Maret 2012

Dialog Emosional antara Ephorus HKBP dengan masyarakat Batak di Frankfurt sekitarnya

Teman-teman,
Berikut ini tulisan yang diperoleh dari postingan seorang teman yang tinggal di Frankfurt, Fitzerald Kennedy Sitorus (Beliau pernah mengajar  di STT Jakarta untuk mk. Filsafat. Saat ini sedang menempuh studi doktoral di Frankfurt). Amat menarik mengikuti dialog tersebut, tetapi sekaligus menyedihkan. Sungguh pembelajaran buat kita untuk menjadi arif dan bijaksana ketika menjadi pemimpin dan jika kita memilih orang lain sebagai pemimpin. Saya sengaja mempostingkan tulisan tersebut dengan izin beliau.

Dialog Emosional antara Ephorus HKBP dengan masyarakat Batak di Frankfurt sekitarnya

Pada hari Senin (5 Maret 2012, pukul 19.00 waktu setempat) sebuah pertemuan antara komunitas Batak di Frankfurt dan sekitarnya mengadakan pertemuan dan diskusi dengan Ephorus HKBP, Pdt. Bonar Napitupulu, yang kebetulan sedang berkunjung ke Jerman. Ephorus Napitupulu didampingi oleh Kepala Biro Oikoumene, Pdt. Henry Napitupulu.

Dalam diskusi tersebut sejumlah pertanyaan kritis mengenai HKBP diajukan oleh para peserta, antara lain :
1. mengenai money politics terselubung melalui pembentukan Tim Sukses dalam proses pemilihan eforus,
2. pembelaan berlebihan yang dilakukan oleh pimpinan HKBP atas pendeta pelaku pelecehan seksual terhadap 19 siswa sekolah Bibelvrow di Laguboti,
3. penerimaan duit Rp 1 miliar oleh HKBP dari PT TPL (Inti Indorayon Utama) dalam rangka Pesta Jubileum 2011 lalu hingga
4. usaha konkret yang telah dilakukan oleh HKBP dalam membantu jemaatnya yang sedang mengalami penindasan dari kelompok2 tertentu, misalnya jemaat HKBP Filadelfia, Bekasi.

Forum ini seharusnya bisa menjadi kesempatan klarifikasi atau pemberian yang informasi yang benar kepada para simpatisan atau anggota HKBP yang berada di luar negeri, yang kebetulan mengikuti pertemuan tersebut.
Tapi hal itu tidak terjadi karena Ephorus Napitupulu justru menjadi marah dan sangat emosional setelah mendengarkan pertanyaan2 tersebut. „Yang Saudara ajukan itu adalah pernyataan2 yg meragukan integritas saya dan HKBP, bukan pertanyaan. Anda jauh-jauh merantau ke sini, tapi bertanya seperti orang tidak terpelajar,“ kata Ephorus sambil menyerang balik orang yang mengajukan pertanyaan. Ephorus justru mempertanyakan mengapa masyarakat Batak di Frankfurt dan sekitarnya percaya pd informasi yg hanya diperoleh lewat internet atau Facebook (tampaknya Ephorus ini belum menyadari bahwa sekarang umat manusia telah hidup dalam abad teknologi komunikasi yang canggih…) Kemarahan tersebut tentu menimbulkan keheranan dan tanda tanya bagi peserta pertemuan.

1. Ephorus mengatakan bhw tidak pernah ada money politics terselubung dalam proses pemilihan Ephorus HKBP, entah itu melalui pemberian fasilitas berupa biaya transportasi, biaya hotel, pemberian jas atau dasi kepada para pemilik hak suara. Tentu, orang yang mengetahui kenyataan sesungguhnya di lapangan bisa menilai apakah jawaban tersebut jujur atau tidak.

2. Ephorus mengatakan bhw tdk benar ada pelecehan seksual terhadap 19 siswa sekolah bibelvrow. Yang terjadi adalah, kata Eforus, Pdt Siman itu menyuruh siswi2 itu membuka baju mereka dan mengangkat rok mereka. Tapi siswi2 itu tidak mau. Karena itu tdk ada pelecehan, kata Eforus. Jawaban konyol ini menimbulkan protes dari peserta diskusi. Tindakan pendeta yang menyuruh siswa itu membuka baju dan mengangkat rok sudah merupakan sebuah pelecehan seksual. Pelecehan seksual tdk harus berupa kontak fisik. Karena itu Anda salah kalau berdasarkan fakta itu menyimpulkan tidak ada pelecehan, demikian peserta diskusi memprotes. Yang lebih aneh adalah komentar Ephorus yang mengatakan bahwa „tidak mungkin Pdt Siman itu kuat mengerjain 19 perempuan sekaligus, apa dia superman?“ Ini tentu pernyataan dengan pilihan kata2 dan logika yang sangat mengecewakan. Ephorus Napitupulu juga mengaku tidak pernah menyuruh siswi korban pelecehan itu menyusun tulisan yang berisi pendapat mereka mengenai Pdt. Siman. Yang saya suruh mereka tuliskan adalah apa sebenarnya yang terjadi saat itu. Napitupulu juga mengatakan bahwa rombongan calon Bibelvrow itu meminta2 ongkos pulang kepada Kapolres, ketika mereka melaporkan kasus itu kepada polisi (menurut Eforus, Kapolres memberi Rp 4 juta).

3. Ephorus juga menyatakan bahwa tidak pernah HKBP menerima duit 1 miliar dr PT TPL. „Sampai saat ini saya selalu menolak untuk berkhotbah atas undangan PT TPL,“ katanya.

4. Ephorus tdk menjawab dengan jelas apa usaha konkret yang telah dilakukan oleh HKBP untuk membantu jemaat seperti HKBP Filadelfia, Bekasi, dalam mengatasi penindasan yang mereka alami. Ephorus justru bicara berputar2 mengenai SKB 3 menteri, dan bahkan seakan2 menyalahkan jemaat yang terlalu bersemangat mendirikan gereja tanpa cukup mengindahkan peraturan2 terkait. Tampaknya HKBP memang tdk atau belum melakukan usaha yang konkret untuk membantu jemaat kecil seperti jemaat Filadefia itu.

5. Ephorus justru mengaku, berkaitan dengan pertanyaan nomor 1 dan 3, banyak sekali fitnah dialamatkan kepadanya. Katanya, ada sekitar 16 selebaran gelap dan 3 buah buku yg ditulis dengan maksud mencemarkan nama baiknya. Dia juga mengatakan bahwa ia baru akan menanggapi fitnah itu setelah ia nanti pensiun sebagai eforus.
Dialog yang diwarnai dengan marah-marah itu akhirnya membuat sejumlah orang yang masih menyimpan pertanyaan mengurungkan niat mereka untuk mengajukan pertanyaan, karena suasana menjadi tidak menarik lagi untuk berdialog. Respon yang emosional itu justru membuat peserta pertemuan meragukan kebenaran tanggapan2 yang diberikan beliau. Sungguh disayangkan.

(Silahkan lihat postingan status Fitzerald Kennedy Sitorus untuk lebih lengkapnya.Terima kasih)

Rabu, 01 Februari 2012

Acara Martupol (Pertunangan) Igun


Akhirnya, setelah sekian lama berpacaran, Gun, my dear sepupu yang paling baeee…k  akan menikah dengan Berliana. Seperti biasanya tradisi di gereja tradisional Batak, ada tahapan Martupol (pertunangan) sebelum Pernikahan. Biasanya paling lambat 2 minggu sebelum hari Pernikahan.  Gun mau menikah tanggal 3 Februari 2012 dan tanggal Martupol yang sudah ditetapkan adalah tanggal 21 Januari 2012. Bro yang satu ini malah tidak bisa menentukan tanggal pernikahnnya sendiri. Segala sesuatunya telah diputuskan oleh pihak keluarga dari kedua belah pihak. “Sedangkan aku yang mau berpesta saja tidak ditanyakan kapan tanggal yang aku mau dan bisa” katanya suatu kali. Aku sempat protes dan tanya, mengapa tanggal itu. Awalnya kupikir tanggal 5 Februari acara pernikahnnya…tetapi ternyata oh…ternyata…
Acara Konferensi yang kuikuti tanggal 3-4 Februari 2012 dan itu berarti tepat di hari pernikahnnya. Seandainya tanggal 5 Februari, aku bias mengambil tiket pesawat  malam tanggal 4 februari atau pesawat pagi sekali tanggal 5 Februari. Kucoba cari cara bagaimana supaya aku sempat menghadiri acara yang cukup bersejarah baginya sekaligus dapat menjalankan tugas kantor. “ Ini acara konferensi yang mungkin 5 tahunan sekali dan aku sudah ditugaskan, sudah didaftar malah” belaku saat itu. “Acara menikahku juga kan sekali seumur hidupnya, sis. Kan ngak mungkin dua kali” katanya lagi. Cukup menohokku…..hiks
Hufff….
Di acara martupolnya, ku datang dan sengaja kuberikan waktu yang lama (maksudnya tidak langsung pulang) meski gigi masih sakit karena baru operasi gigi geraham hari Senin yang lalu. Dengan segala debat yang tertahan (apa pula maksudnya ya…J), kubicarakan lagi tentang ketidakhadiranku… . Gun terpaksa harus menerima meski aku tahu dia berharap banyak akan kehadiranku. Kami memang dekat sekali dan baakan sering menghabiskan malam minggu bersama. (“Si Ber ngak akan marah, dia kan latihan koor. ‘Kan lebih baik malam mingguan bersama sepupu sendiri daripada dengan cewek lain”, katanya. )

Ya, meski tidak hadir, DOA-ku buat acaramu, Bro. Semoga  acara pernikahan kalian berlangsung dengan  baik dan lancer, cuacanya cerah, jauh dari ketidaknyamanan. Dan yang terpenting, setelah acara PERNIKAHAN,  kalian bahagia dan memberikan inspirasi bagi orang lain, membuat kalian semakin mencintai dan mengasihi satu sama lain di dalam keluarga yang baru kalian bina. Tuhan memberkati

Operasi Gigi Geraham (kisah di awal tahun)


Tanggal 16 Januari yang lalu, akhirnya setelah menahan sakit gigi dan akibat yang ditimbulkannya, maka akhirnya aku menjalani operasi gigi geraham  yang harus diangkat. Tidak tanggung-tanggung, bagian gigi geraham kanan dan kiri yang harus diangkat. Membayangkan sakitnya saja sudah membuatku agak takut, sempat terbawa mimpi malah. Meski sudah pernah menjalaninya lebih dari 10 tahun yang lalu (dengan dokter gigi yang sama, drg Edy Ketaren yang terlihat sabar), tetap aja membayangkan kesakitan dan kerepotan saat dan sesudah opeasi gigi membuatku agak enggan. Tapi apa boleh buat…..
Dan ini obat-obat yang harus diminum…mmmm
Hanya untuk 3-4 hari saja tetapi pembelian obat ini sudah membuat kantongku “semakin koyak” setelah biaya operasi gigi yang ternyata juta-an. Seketika saat hendak kuminum obat-obat itu, entah mengapa kuteringat pada orang-orang yang miskin dan mungkin tidak mampu . Mereka tentu saja kesulitan jika sakit dan harus membeli obat-obat itu. Aku bersedih membayangkan itu (apalagi kini kutahu banyak anak-anak muridku yang miskin dan orangtua mereka sakit. Di sisi lain aku bersyukur masih diberi kemampuan dapat membeli obat. Bagaimana dengan mereka yang sedang sakit tetapi tidak mampu membelinya?

Rabu, 25 Januari 2012

Christmas Carol atau Kunjungan Natal anak Pilar

Kunjungan Natal ke rumah Opung Luhut

Kunjjungan Natal ke rumah Opung Pahala. Tampaknya Opung boru ini senang sekali menerima kunjungan dari anak-anak.
Mulai tahun 2011, anak-anak belajar di garasi kecil kami mulai aktif menjalani berbagai kegiatan. Salah satu acara yang diadakan di bulan Desember adalah Christmas Carol atau kunjungan Natal. Konsepnya sederhana saja, yaitu anak-anak datang berkunjung dari satu rumah ke rumah yang lain sambil menyanyikan lagu-lagu Natal. Nah, untuk saat ini anak-anak kuminta menyanyikan 3 lagu saja, plus gerekan simpel. Rumah yang dikunjungi adalah rumah Opung-Opung/Opa/Oma yang memiliki cucu yang tinggal jauh dari mereka. Jadi, kami datang menghibur mereka untuk bernyanyi