Kamis, 30 April 2020

(Review) The Shape of Ideas - Bebaskan Imajinasimu! (Grant Snider)


The Shape of Ideas-Bebaskan Imajinasimu!
Komik Untuk Memantik Kreativitas

Penulis: Grant Snider

Penerjemah: Anisa Cinantya Putri
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Isi/Ukuran: 148 halaman; 20 cm
ISBN : 978-6-02062254-5
Cetakan asli: 2017
Cetakan : 2019


Sampul belakang:

 
Seperti apa sih bentuk ide? Dari 
mana datangnya? Melalui ilustrasinya, 
Grant Snider mengajak kita ikut menjawab pertanyaan-
pertanyaan ini sekaligus menginspirasi kita untuk memiliki jawabannya 
sendiri. Kumpulan komik ini menyingkap rasa girang dan frustasi yang menyertai kreativitas, saat mencari inspirasi, maupun dalam 
proses kreatif itu sendiri. Cocok bagi siapa pun-
profesional di bidang kreatif, pelajar, 
juga para pemimpi di siang 
bolong.





Komik strip ini bisa dibilang bukan komik biasa. Bebaskan Imajinasimu! Komik untuk Memantik Kreativitas diterjemahkan dari The Shape of Ideas: An Illustrated Exploration of Creativity. Setiap halamannya dipenuhi dengan gambar menarik. Bagiku ini komik ini bisa jadi perenungan, kejadian atau peristiwa yang terjadi di sekitar yang tertuang dalam beberapa tema dan ilustrasi yang menarik menarik, seperti inspirasi, kerja keras, kebahagiaan hakiki.

Atau, ada hal yang juga menyindir diri sendiri. Lihat saja di halaman 16-17 tentang ’’Ide-ideku.’’ Wah ini sih pengalaman sendiri...hahaha. Beberapa tema dan ilustrasi membuatku mikir dan bilang ’’iya juga ya’’. Komik strip ini keren menurutku. Penerjemahannya juga bagus sehingga enak aja membaca komik ini.


Grant Snider—seorang ortodentis yang menyambi sebagai kartunis—Kalian bisa melihat karyanya di www.incidentalcomics.com atau Instagram :@grantdraws.
Keren buku ini. Aku suka.

(Review) Mata di Tanah Melus (Okky Madasari)

Mata di Tanah Melus
Penulis: Okky Madasari
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Isi/Ukuran : 192 halaman; 20 cm
Cetakan 1: Tahun 2018
Cetakan 3: Mei 2019


Novel ini adalah seri dari petualangan anak yang ditulis oleh Okky Madasari. Selain ‘’Mata di Tanah Melus’’, ada ‘’Mata dan Rahasia Pulau Gapi’’ dan ‘’Mata Manusai Laut.’’

Membaca novel anak ini seperti membawa kita pada petualangan yang berpindah dari satu tempat  ke tempat lain dengan rasa dag.. dig.. dug ingin mengetahui perjalanan Mata selanjutnya. Kalau saya jadi ingin membaca seri Mata selanjutnya.

Adalah Matara (yang dipanggail Mata) dan mamanya yang pergi berlibur ke daerah NTT, yaitu pulau Belu. Berbeda dengan daerah wisata yang sering disebut seperti Lombok atau Bali, pulau Belu digambarkan oleh Okky sebagai daerah terpencil di Indonesia. Singkat cerita Mata terpisah dari mamanya. Mata tertawan di suku Melus yang penduduknya bahkan  tidak tahu Indonesia itu apa. Mata mempunyai teman baru dan mereka berusaha mencari mama Mata selama berhari-hari.  Petualangan Mata ini menarik dan menegangkan bagi anak-anak. Salut buat penulis yang menggambarkan petualangan anak Indonesia dengan gamblang. Untuk akhirnya, silahkan dibaca ya... Nggak mau jadi spoiler 😊

Hal yang menarik bagi saya adalah Okky seperti menyelipkan kritik  terhadap sekolah di Indonesia yang sarat mengajarkan ketakutan kepada anak melalui pelajaran agama (Okky: hal. 15). Dan, kritik terhadap sekolah yang sarat memberikan pekerjaan rumah (PR) yang banyak buat anak-anak.  Mata tidak mempunyai waktu untuk membaca buku cerita ataupun bermain-main selayaknya anak-anak seusianya. (Okky: hal. 15).

Novel anak ini bisa direkomendasikan untuk anak-anak. Keren.

15.04.2020

(Review) Cara Seru Menulis Resensi (Lee Hyun Joo)




Cara Seru Menulis Resensi
(Seri Aku Ingin Mencoba Sendiri)

Cerita: Lee Hyun Joo
Ilustrasi: Park Yeong
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama-M&C Publising
Isi/Ukuran: 96 halaman; 24 cm
ISBN: 978-6-02428937-9
Cetakan asli: 2015
Cetakan: 2018

Sampul belakang:

Maru si raja Baca punya masalah!
Rupanya, ia ketahuan tidak mengerjakan
tugas membuat resensi buku dengan baik.
Ia pun dijuluki juara menulis dari belakang oleh teman sekelasnya,
 termasuk Yeji yang menyebalkan.

Karena kesal, Matu tidak menghiraukan Yeji
yang terus mengganggunya.
Namun, ternyata Yeji punya banyak trik dan cara seru
dalam membuat resensi.
Ada apa saja, ya?

Maru senang sekali membaca tetapi tidak suka menulis. Melalui menulis berarti suka mengungkapkan isi pikiran melalui tulisan. Nah, bisa dibuat dengan membuat resensi. Tapi, apa itu resensi?

Resensi adalah ulasan berisi penjelasan singkat mengenai isi buku bacaan yang bisa diekspresikan dalam bentuk ganbar dan tulisan. (Lee: hal.16). Pertanyaan yang didapatkan Maru untuk membuat resensi adalah sebagai berikut:

     1.   Apa alasanmu membaca buku tersebut?
     2.   Tulislah ringkasan buku dalam paragraph!
     3.   Bagaimana perasaanmu setelah membaca?

Buku ini juga mengupas kisah pertemanan Maru dan Yeji yang membawa pengaruh yang baik terhadap kelas mereka. Yeji banyak memberikan masukan yang akhirnya mengubah perangai Maru yang akhirnya tidak hanya suka membaca, tetapi juga suka menulis.Untuk prosesnya silahkan baca buku ini.

Aku suka buku ini karena banyak manfaat terhadapku membuat resensi buku. Aku senang baca dan kadang suka ’’melupakan’’ yang kubaca. Jadi, ini jelas bermanfaat untuk mengingatkanku. Dan, proses pertemanan Maru dan Yeji yang disajikan tidak berlebihan.

Buku ini direkomendasikan buat anak-anak. Salut buat para penulis Korea. Keren



Rabu, 29 April 2020

Review Aku Sayang Kakak (Watiek Ideo & Nindia Maya)




Aku Sayang Kakak
(Buku Pertamaku-Keluarga)

Penulis: Watiek Ideo & Nindia Maya
Ilustrator: Klaudia Kezia
Penerbit: Penerbit Bhuana Ilmu Populer (Kelompok Gramedia)
Isi/Ukuran :   37 halaman; 13 cm x 19,5 cm
ISBN: 978-623-216-334-8
Cetakan: 2019

Sampul belakang:
Kakak adalah teman terbaikku. Bermain bersama Kakak menjadi lebih seru.
Asyik!
Kami bermain petak umpet, meyusun balok bersama, naik sepeda bersama, dan membuat tenda persembunyian. Kakak selalu menjagaku saat bermain bersama.
Seri Buku pertamaku ini dibuat dengan tema yang pas untuk balita. Buku ini bisa menjadi media belajar agara anak dapat mendiri, memahami kasih keluarga, dan mengenal pengetahuan dasar.



Buku ini menceritakan hubungan kakak-adik. Rasanya gambaran pada sampul belakang cukup menjelaskan soal itu. Hal yang menarik bagiku adalah ilustrasi yang menggambarkan ketika mereka bertengkar adalh warna dan merah ditambah dengan tembok atau latar yang kaku. Sementara pada hal yang menyenangkan digambarkan dengan warna ceria. Pada bagian akhir, ada satu aktivitas untuk anak-anak mengenai nama warna.



Buku ini memang pas buat balita. Seperti yang sudah diungkapkan pada sampul belakang.

Selasa, 28 April 2020

(Review) Angin dari Tebing 2 (Clara Ng)


Angin dari Tebing 2
Penulis: Clara Ng
Ilustrator : Yustina Antonio
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Isi/Ukuran: 136 halaman; 27 cm
ISBN: 978-6-02063738-9
Cetakan 1: 2020


Sampul belakang:
Tiga belas anak berkumpul setiap pagi di gedung sekolah yang kecil
yang juga digunakan seekor sapi untuk berlindung saat matahari terbenam.
Saat itulah kisah-kisah yang dibawa angin dari tebing dimulai...

Buku Angin dari Tebing #2 ini merupakan kelanjutan dari kisah 13 anak Sekolah Tebing dan ibu guru Sheila. Kisah Ling-ling, Shinta, Tia, Rosid, dan lain-lain. Selain 13 anak itu, ada kisah tentang kucing kecil, anjing dan hewan lain yang ada di Sekolah Tebing. Ada kisah bentuk perhatian anak-anak kepada Ibu Sheila, dan kisah tentang Ibu Sheila yang merindukan seseorang yang jauh di Perancis.
Gaya penuturan Clara Ng cukup manis dan menarik. Membaca buku anak-anak ini saya teringat kisah Laskar Pelangi. Ternyata kisah tentang anak-anak sekolah itu menarik untuk dituangkan dalam tulisan ya.


Buku direkomendasi, tetapi dengan harga Rp 127.000,- (untuk P. Jawa) apakah anak-anak desa bisa membaca buku menarik ini? Semoga anak-anak di manapun bisa turut membaca kisah-kisah manis dalam buku ini. Mungkin subsidi atau bantuan pemerintah/organisasi yang memungkinkan buku-buku manis seperti ini hadir di sana. Kalau begitu, anak-anak bisa ikut merasakan pengalaman manis bersama anak-anak Sekolah Tebing. Semoga...

Senin, 27 April 2020

(Review) Angin dari Tebing 1 (Clara Ng)


Angin dari Tebing 1
Penulis : Clara Ng
Ilustrator : Yustina Antonio
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Isi/Ukuran : 76 halaman; 20 cm
ISBN: 978-6-020637372
Cetakan : 2020

Tiga belas anak berkumpul setiap pagi di gedung sekolah yang kecil
yang juga digunakan seekor sapi untuk berlindung saat matahari terbenam.
Saat itulah kisah-kisah yang dibawa angin dari tebing dimulai...

Buku Angin dari Tebing #1 ini menceritakan tentang 13 anak Sekolah Tebing di suatu desa. Ibu gurunya bernama Sheila. Buku 1 menceritakan 28 kisah anak-anak yang bersekolah di tempat itu dan termasuk penghuni sekolah termasuk ulat, sapi, anjing, dsb…hehehe.

Banyak kisah yang ditampilkan dengan menarik dalam buku ini. Ada kisah menarik tentang Ilham yang ingin memberi nama Antoine de Saint-Exupery untuk adiknya yang baru lahir. Antoine seorang pengarang terkenal dari Perancis. Ia mengarang buku yang berjudul Pangeran Kecil, yang disukai Ilham. Tapi mana mungkin emaknya mau memberikan nama itu....

Kisah yang dituliskan menarik. Kalau saya sih tertarik cara Clara Ng yang menuangkan kisah ini dengan tampak sederhana tetapidengan cara manis sekali. Ditambah dengan ilustrasinya yang menarik. Baca aja kisah ibu Sheila yang mimpi bertemu Gatotkaca. Penggambaran tokoh Gatotkaca ini berbeda dengan yang lain. Pembaca nantinya paham mengapa Gatotkaca itu membawa ibu Sheila ke kota yang diimpikannya.



Catatan teknis:
 Ada perbedaan informasi tentang ukuran pada bagian keterangan buku. 
Pada Angin dari Tebing #1 ditulis 76 halaman; 20 halaman. Sementara yang sebenarnya adalah 136 halaman; 27 cm. Angka 27 cm juga diinformasikan di buku Angin dari Tebing 2. 






Good Night, Sleep Tight (Selamat Tidur)


Good Night, Sleep Tight (Selamat Tidur)
Penulis: Dina Tuasuun
Ilustrator: Pandu Sotya
Penerbit: Bambini – Imprint of Gramata Publishing
Isi/Ukuran: 10 halaman; 15 cm
Cetakan: 2015

Saya dapat buku dari penulisnya sendiri, yaitu Dina Tuasuun. Dina adalah adik kelas saya semasa kuliah. Dina bilang waktu iti kalau buku ini ikut dalam pameran buku di Frankfurt. Wah keren.

Buku ini menceritakan pelbagai hewan yang tidur, seperti ikan, kuda, dan sebagainya. Buku ini cocok buat anak-anak dan isinya bagus. Tetapi ukuran dan berat kertas yang dipakai terlalu ringan menurut saya. Seandainya ukuran kertas lebih besar dan berat kertasnya lebih tebal, karya ini akan lebih kelihatan eksklusif dan bagus. Apalagi buku ini diperuntukkan buat anak-anak. Pasti lebih cocok dengan kertas yang tebal agar tidak mudah rusak.

Review ABCs In The Bible (Rebekah Moredock)


ABCs In The Bible
Writer: Rebekah Moredock
Publisher: Worthy Kids Hachette Book Group - America
Page Count: 22 
Trim Size: 15 cm
Format: Hardcover
ISBN: 978-1-5460-1428-7
Printed: 2020


Saya membeli buku ini di toko buku Books & Beyond - airport Halim Perdanakusumah (Jakarta) bulan Maret yang lalu. Padahal niat untuk tidak tergoda membeli buku-buku, eh…nggak tahan lihat took buku…Akhirnya melihat beberapa buku anak-anak import yang memang biasanya aku jarang temukan buku import.

Buku ABCs In The Bible ini memuat alfabet A-Z dan kata-kata yang berkaitan. Misalnya: A untuk Ark. Lalu ada kalimat: Animal ambled onto the ark. Anak-anak bisa belajar alfabet sekaligus belajar kosa kata yang berkaitan dengan Alkitab/Bible. Gambar-gambarnya beraneka ragam dan warna, ukuran kertas dan ketebalan kertas pun cocok buat anak-anak.

Untuk anak Indonesia, mereka bisa belajar bahasa Inggris dan melatih kemampuan anak untuk mengucapkan kalimat sederhana dalam bahasa Inggris.

14.03.2020

Puisi untuk Raden

17 tahun kini usiamu
tak terasa waktu berlalu 
teringat pada masa permulaan 
ketika kau memasuki kelas

Ada sesuatu yang berbeda.
raut wajah dan tatap mata yang berbeda
lalu seakan ada penolakan halus 
dari mereka yang tak ingin terganggu

Jika ingat masa itu...
betapa membingungkan menghadapimu
sebulan pertama rasa kuatir selalu hinggap
apakah aku bisa mengajarnya?

Ternyata, 
tiga bulan berlalu 
dan kamu banyak perubahan
bukan usaha sendiri 
tetapi usaha banyak orang
dengan komitmen dan konsistensi
dari orang-orang yang menyayangimu

Kusyukuri masa itu
bukan aku yang mengajarmu
Tetapi kau yang mengarahkanku 
akan suatu proses rumit dan indah

bukan kau yang menjadi murid
tetapi kamu yang menjadi guru
itulah mengapa kamu (masih) istimewa di hatiku

dalam kerinduanku kini
sekian lama tak berjumpa
pun aku masih melawatmu dalam doa
pintaku kelak kau menjadi anak 
yang tetap rendah hati dan bangga

Selamat ulang tahun, Raden

(Ulangtahun ke-17 Rakhmat Komala/Raden, 23.04.2020)


Bertemu di Padang, Oktober 2018
Baru menyadari, setiap kali foto bersama anak-anak, Raden selalu ada di belakangku dengan gaya minta gendong. Saat itu jika ada anak-anak yang dekat padaku, dia ambil jalan pintas "gaya gendong" gitu...hehehe. Untuk Anggi, Alvin, Rio, Diviya, Putri, Raden (dan Reza dan Rahel yang sempat bersama kami), Miss kangen kalian semua. 

Ah, mungkin suatu saat nanti kisahku dengan enam anak manis, cantik dan pintar itu perlu kutuangkan dalam tulisan. Semoga...



Kala ke Koblenz di tahun 2011

Sedih, karena hari ini seharusnya aku, mama, kak Evi ada di Hamburg. Tapi apa daya karena virus corona ini, kunjungan ke Jerman diundur (nggak mau bilang "batal", tapi pakai kata diundur" ya).
Jadi, sekarang mau membagikan beberapa foto waktu kunjungan aku dan mama ke Jerman tahun 2011 yang lalu. Saat itu, kami dibawa keluarga Som berkunjung ke kota Koblenz. Saat itu ada pameran bunga di kota itu yang memang selalu diadakan setiap tahunnya. Sayang sekali, tahun 2020 acara itu dibatalkan karena pandemi vitus covid-19 atau virus corona ini.

Ini video waktu trip ke Koblenz. 



Ada juga di link youtube:


Harapanku dan banyak umat manusia saat ini, semoga virus corona ini segera berlalu ya... Amin.

Sabtu, 25 April 2020

Review Burung-burung Manyar (Y.B. Mangunwijaya)



Ini review novel “Burung-Burung Manyar” ala aku ya.😊

Novel “Burung-Burung Manyar” 
Penulis        : Yusuf Bilyarta Mangunwijaya (Y.B. Mangunwijaya) atau Romo Mangun
Penerbit      : Kompas
Isi/Ukuran : 406 halaman; 20 cm
ISBN             : 978-9-797-098421
Cetakan 1   : 2014
Cetakan 5   : Juni 2016

Tokoh utama: Teto, Atik, Mayor Verbruggen .

Konflik batin yang dialami Teto, si tokoh utama dalam novel ini. Teto adalah anak tunggal dari pasangan Letnan Barjabasuki (keturunan keraton yang lulus dari Akademi Belanda) daan Maurice, ibunya keturunan Indo-Belanda. Keluarganya mengabdi pada pihak Belanda. Novel ini menceritakan konflik batin yang dialami Teto, mulai ia remaja sampai ia dewasa. Ia sempat bergabung dengan Belanda sebagai tentara KNIL.

Mungkin sudah banyak yang membahas isi novel ini yang menyorot konflik batin yang dialami Teto, si tokoh utama novel ini. Saya sih penasaran mengapa Romo Mangun membuat judul novelnya Burung-burung Manyar. Jadi saya hanya mengambil atau membahas dari sudut itu saja ya.

Judul novel ini diambil dari disertasi Doktoranda Larasati Janakatamsi alias Atik yang membahas Burung-burung Manyar. Atik adalah gadis dari masa lalu Teto. Burung-burung manyar adalah pencuri padi yang pandai membuat sarang berbentuk pertut  dan berpipa ke bawah (Mangunwijaya: 311)

"Apa relevansi penelitian terhadap pembangunan kehidupan kita sebagai nasional yang masih muda", tanya si penguji. Larasati menjelaskan tentang kisah tragis burung-burung manyar jantan. Mereka harus membangun sarang yang rapi dan dan becitra perlindungan (Mangunwijaya: hal. 312. Sarang yang dibangun dari alang-alang  atau daun-daun tebu atau daun-daun yang panjang. Sementara itu betina hanya melihat saja. Kemudian manyar betina akan memilih rancangan sarang dan memilih yang terbaik dan berkenan di hati mereka (hal. 313). Yang terpilih pasti bahagia karena karya dipilih, sementara manyar jantan yang tidak terpilih dibongkar hingga rusak. Manyar-manyar jantan yang frustasi mencari alang-alang lagi bahan untuk membangun sarang baru. Dari manakah perilaku pantang menyerah ini muncul?

Pada akhirnya, pembahasan Atik mengarah pada citra diri atau jati diri atau Innerlichkeit dalam Bahasa Jerman, sesuatu sumber kesadaran diri di dalam lubuk kedalaman hakikat kita yang masih serba misteri ini (Mangunwijaya: hal. 317).  Menurut Atik, burung-burung manyar  bukan hanya membangun sarang burung, melainkan bahasa Pembangunan itu sendiri yang mengejawantah ke dalam sikap dan emosi yang dpaat tercatata oleh mata manusia, tertangkap telinga manusia (Mangunwijaya: hal 318). Selanjutnya ada paparan untuk mencari arti dan makna untuk memahamai burung manyar ataupun makhluk hidup lainnya. Paparan menarik yang agak filosofis ada pada halaman 316-319.

Novel sangat menarik karena membahas berbagai hal filosofis, mitos, legenda bahkan sejarah. Sungguh Romo Mangun sangat pintar meramu semua itu menjadi bacaan yang tidak membsankan meski ada pembahasan sejarah juga. Ada beberapa istilah/kata bahasa Jawa, tetapi itu kemudian diberikan arti pada halaman tersebut.  Novel ini direkomendasikan pokoknya.

Catatan:

Sebelumnya novel ini dicetak oleh Penerbit Djambatan pada tahun 1981.

(Review) Me Before You (Sebelum Mengenalmu)


Novel "Me Bofore You"
Penulis : Jojo Moyes
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Isi/Ukuran : 656 halaman; 20 cm
ISBN : 978-6-0203-3246-8
Edisi asli : 2012
Cetakan 2 : Juli 2016

Novel ini tentang kisah tentang Lou Clark yang kehilangan pekerjaan. Akhirnya Clark menjadi pendamping Will Traynor yang mengalami kecelakaan. Will menderita quadriplegia C5/6 (bagian tubuh yang tidak berfungsi mulai dari bagian atas dada sampai ke kaki), dan cedera tulang belakang (hal. 124). Kemampuan geraknya sangat terbatas, hanya satu lengan saja, dan membutuhkan perawatan 24 jam. 

Will tadinya aktif sebagai pengusaha muda, penyelam, olahragawan, petualang, dan mempunyai kekasih yang cantik. Setelah mengalami kecelakaan, Will mengalami lumpuh dan hanya duduk di kursi roda. Jika ingin berbaring di tempat tidur, ia memerlukan bantuan untuk dibaringkan. Pun untuk makan, Will yang tadinya pria aktif dan mandiri  tidak bisa menyuap makanannya sendiri. Sayangnya setelah kecelakaan itu, kekasihnya pun malah menikah dengan temannya sendiri. Duh, udah jatuh tertimpa tangga pula....

Ibunya Will mencari pendamping buat anaknya yang belakangan selalu murung dan jarang tersenyum atau tertawa.  Clark yang membutuhkan pekerjaan pun melamar dan diwawancara Mrs. Traynor untuk menjadi pendamping Will. Clark sendiri menjadi pribadi yang berubah setelah pertemuannya dengan Will dan bersama-sama membantu Will. Dalam hal apa berubah? Nih, baca sendiri deh. Nggak mau dibilang spoiler...

Hal menarik dan membuatku shock setelah membaca novel ini adalah Will memilih suatu cara assisted suicide (bunuh diri berbantuan) melalui organisasi  Dignitas di Zurich, Swiss. Organisasi Dignitas ini legal di Swiss walau banyak orang yang protes. Mereka menganut paham bahwa setiap orang  punya hak untuk mati. Tetapi tentu syarat dan ketentuan berlaku, misalnya orang yang terminal ill, sakit kanker stadium akhir yang tak tertolong, dan sebagainya. Ada dokter khusus yang menerima catatan medis klien untuk menyatakan persetujuan atas hak untuk mati bersyarat ini. Shock karena ternyata organisasi ini nyata ada di Swiss. Cari sendiri deh di google, pasti ada infonya. 

Itu review singkatku tentang novel ini. Jika dibeberkan semua, entar spoiler.😉  
Oya, novel ini sudah difilmkan dengan judul sama”Me Before You’’. 
Kebetulan yang main juga actor yang bagus juga, Sam Claflin dan Emilia Clarke. 
Siapin tisu kalau menonton atau membaca novelnya….hiks..(ups..spoiler)

Ini link film "Me Bofe You" di chanel youtube:
https://www.youtube.com/watch?v=T0MmkG_nG1U&list=TLPQMjUwNDIwMjCHNjcoLIvxPA&index=4



Jumat, 17 April 2020

Powerful Image for Me

Bagaimana memahami nilai-nilai kristiani untuk konteks masa kini melalui suatu gambar?

Ada beberapa gambar dan ilustrasi yang bisa menggambarkan konteks kristiani saat ini.  Aku menyebutnya powerful image. Gambar yang sarat dengan makna  dalam.
Gambar ini berasal dari berbagai sumber.

Contoh gambar ini dari WA dari seorang sahabat yang mengucapkan selamat Natal pada Desember 2019. Gambar pengungsi yang juga perlu diterima sama seperti menyambut Yesus yang lahir. 




Sumber Bing menyebutkan gambar ini ada di laman:
https://www.revistautopia.org/felicitacion-de-navidad-de-moceop/

Lalu ada gambar berikut yang menggambarkan situasi dunia saat ini yang mengalami pandemi virus covid-19. Gambar ini hadir masa Paskah 2020. Aku dapat gambar ini dari laman facebook Fr. James Martin, SJ, seorang pastor Jesuit. 

Gambar Yesus yang sedang terluka dan ditopang oleh petugas medis. Sungguh gambar yang sesuai konteks saat ini. Seakan-akan gambar itu mengatakan bahwa tim medis turut melayani Yesus yang terluka ketika mereka melayani para pasien yang positif menderita virus corona ini.







Doa yang dilantunkan oleh semua manusia apapun agama atau kepercayaannya. Semoga pandemi virus corona ini segera berlalu. Amin


Gambar berikut menyorot petugas medis yang sedang duduk di Manhattan. Ya, apresiasi yang tinggi buat tim medis yang menjadi garda terdepan untuk mendampingi pasien-pasien yang menderita sakit dari virus corona ini.  Kiranya tim medis bisa sehat dan kuat ya.

Sumber foto sebelah kanan diambil dari : 
https://www.pbs.org/newshour/health/central-park-houses-hospital-ward-as-ny-races-to-add-beds


Doa yang dilantunkan oleh semua manusia, apapun agama atau kepercayaannya. Semoga pandemi virus corona ini segera berlalu, dan perdamaian dunia terjaga. Amin


Minggu, 05 April 2020

Review Duku: Buah Anti Kanker


Duku: Buah Anti Kanker
Lanzones The Anti-Cancer Fruit  
Penulis: Setiawan G. Sasongko
Ilustrator: Studio 610
Penerbit: Bestari Kids
Isi/Ukuran: 36 halaman; 24 cm x 20 cm
ISBN: 978-979-063-465-7
Cetakan 1: Maret 2013



Pohon duku mengandung getah berwarna putih susu. Sementara buah duku berbentuk bulat atau bulat memanjang. Diameter buah mulai 1 sampai 4 sentimeter. Warnanya kuning dan ketika matang berwarna kuning kecokelatan. Biji duku bisa digunakan sebagai obat tradisional. Bijinya ditumbuk lalu digunakan sebagi obat cacing dan demam. Tidak diinformasikan cara mengkonsumsi biji duku sebagai obat.

Pada halaman 31 diinformasikan bahwa duku mengandung serat yang bermanfaat untuk melancarkan pencernaan dan mencegah kanker usus besar.
Buku ini memberikan data informatif yang pasti berguna buat anak-anak yang duduk di bangku Sekolah Dasar. Apalagi buku ini dwibahasa sehingga anak-anak bisa belajar bahasa Inggris juga.


Alamat penerbit:
Bestari Kids
Jl. Waru No. 20B Rawamangun Jakarta 13220
T:021-4754428, 4752334
www.penerbitbestari.com