Rabu, 13 Mei 2020

(Review) Memperkuat Jiwa Kepemimpinan Anda



Memperkuat Jiwa Kepemimpinan Anda
Mencari dan Menemukan Allah di Tengah Tantangan Kepemimpinan

Penulis:©2008 Ruth Haley Barton
Alih bahasa: Paksi Ekanto Putro
Penerbit: Literatur Perkantas Jawa Timur
Isi/Ukuran: 278 halaman;  14 cm x 21 cm
ISBN: 978-602-1302-15-6
Cetakan Pertama: Juni 2015 

Buku ini menggali karakter kepemimpinan Musa dan hubungannya dengan Allah. Penulis sendiri menyatakan bawa pada saat-saat gelap, kisah Musa mengajarnya tentang berdoa, bagaimana tetap setia, bagaimana menunggu, bagaimana memimpin, dan bagaimana merelakan sesuatu ketika tiba waktunya. (Barton: 21).

Buku ini memuat praktik di setiap akhir bab pembahasan. Misalnya, luangkan waktu 10 menit untuk duduk diam di hadirat Allah. Beberapa kutipan doa dari Ted Loder, Guerillas of Grace dimasukkan dalam setiap praktik yang disarankan di setiap akhir bab pembahasan.

Pembahasan dalam tiap buku dari kesanku adalah:

1.          Bagaimana keadaan jiwa anda?
Solitude dan berdiam diri secara khusus memampukan kita mengalami otentitas di dalam serta mengundang Allah menjumpai kita di situ. Selama berdiam diri, kita menyerahkan kendali dan mengizinkan Alalh menjadi Allah yang hidup (Barton: 32).

2.          Solitude menenangkan diri
Musa duduk-duduk di tepi sebuah sumur. Sumur menjadi metafora jiwa, kekayaan tersembunyi dan mendalam dari pribadi manusia. Menurut psikologi Jungian, air adalah gambaran bagi alam yang tersembunyi, simbol dari kehidupan bawah sadar yang tak terlihat, namun penuh dengan rongsokan maupun harta berharga yang siap untuk ditemukan. Dalam tulisan rohani Teresa dari Avila, air mempresentasikan bukan hanya kedalaman pribadi manusia, tetapi juga hadirat terdalam dari Allah. Yesus merujuk pada diri-Nya sendiri sebagai Air Hidup (Barton: 48-49). Musa duduk di tepi sebuah sumur. Ia mengalami solitude, menenangkan diri kita sendiri di hadapan hadirat Allah.

3.          Hasrat untuk menyerahkan diri pada Allah dan pada kehidupan yang Ia rancangkan bagi kita. Proses ini adalah proses melepaskan bukan tentang memperbaiki.

4.          Saatnya memberi perhatian. Kemampuan murid untuk mendengarkan saat sepanjang jalan ke Emaus membuat mereka kemudian menyadari sesuatu yang terjadi di dlaam batin mereka saat berinteraksi dengan orang asing di jalan. Mereka memberi perhatian. Memperhatikan sehingga menyadari bahwa Allah sedang bekerja.
Praktiknya: mengambil waktu untuk bernafas dalam-dalam dan perlahan.Terimalah setiap helaan nafas sebagai pemberian Allah bagi Anda, sebagai bukti bahwa Ia ingin Anda untuk hidup pada hari ini (Barton: 85).


5.          Panggilan. Ketika para pemimpin ditanya apa yang memotivasi mereka untuk memimpin, para pemimpin yang otentik berkata bahwa mereka menemukan motivasi lewat memahami kisah hidup mereka sendiri. Kisah mereka memberi mereka kemampuan untuk memahami diri mereka dan tetap berfokus pada kompas sejati mereka. Howard Schultz, pendiri Starbuck mengalami ketika ia berusia 7 tahun, ayahnya mengalami kecelakaan kerja. Akibatnya mereka mengalami kemerosotan ekonomi yang cukup cepat karena pengobatan dan kehilangan pekerjaan. Dengan kisah itu, Schultz menerapkan akses asuransi kesehatan bagi setiap pegawai yang memenuhi syarat dan bekerja sedikitnya dua puluh jam seminggu sebagai landasan nilai perusahaan. Starbuck dikenal sebagai salah satu tempat kerja terbaik untuk bekerja (Barton: 91).

Musa dipanggil Allah untuk menjadi seseorang yang belum sepenuhnya adalah dirinya, yaitu seorang pemimpin yang akan membawa umat Allah keluar dari perbudakan. Panggilan  langkah lebih jauh dalam perjalanan iman, yang melibatkan penyerahan diri penuh sukacita dan kegembiraan (Barton: 96).

Musa bersedia meninggalkan rasa aman, kekayaaan, kekuasaan, dan pengaruh demi perkara beresiko tinggi semacam itu (Barton:100).


6. Musa telah mengalami perjumpamaan dengan Allah, maka ia bisa membimbing orang lain dalam pengalaman rohani. Ada tahap prasadar, tahap kesadaran dan titik balik. Prasadar, ketika bangsa Israel tidak menyadari mereka dalam perbudakan atau tidak sadar bahwa memerlukan Allah untuk memimpin menuju sesuatu yang berbeda (Barton: 108). Kesadaran, ketika hati kita merindukan sesuatu yang lebih, menyadari tidak sepenuhnya merdeka. Ditengah kesadaran bangsa Israel, Musa dan Harun muncul dan meyakinkan mereka bahwa Allah melihat kesengsaraan mereka dan Allah menguatkan mereka untuk meninggalkan Mesir serta mengubah hidup mereka. Tahap jalan memutar, sebagai proses bagi bangsa Israel melalui pengalaman sehari-hari dan mengajar mereka bahwa Allah bersama mereka. Masa-masa ujian adalah masa berdiam diri, dan Allah yang bertindak.

7.          Musa memiliki keterbatasan dan beban kepemimpinan yang terlalu berat dipikulnya sendiri. Paulus menyadari batasan dan ruang lingkup dari panggilannya (2 Kor. 10:13-15). Pertanyaan: apakah ada seseorang yang memberikan nasihat mengenai jalan hidup Anda (sebagaimana Yitro kepada Musa) yang perlu Anda beri perhatian? Apakah anda terlalu banyak melakukan aktivitas pelayanan sendirian? Apakah ada cara tertentu di mana tubuh Anda sedang berbicara kepada Anda melalui pengalaman sakit, rasa nyeri, rasa sakit, dan kelelahan? (Barton: 138).


8.          Hari Sabat, beristirahat pada hari ke tujuh. Terbelenggu dengan terburu-buru. Beristirahat sehingga kita punya kepekaan untuk mendengar. Berdiam diri dan berdoa. Contoh kasus Gary yang mendirikan International Justice Mission (IJM), suatu organisasi yang mempromosikan keadilan dan pemulihan di area kejahatan yang merajalela, membentuk irama rohani dari sendiri dengan berdoa, lalu setiap jam 11 siang menjadi waktu doa bersama di IJM. Lalu berkembang menjadi pola Keheningan 8:30 (Barton: 160). Penulis (Barton) membuat irama rohani satu hari untuk solitude dalam sebulan dan satu retret panjang (dua hari atau lebih) setidaknya dalam setahun sebagai bagian untuk beristirahat dan mendengar.

9.     Kepemimpinan sebagai sebuah syafaat. Ketika anda siap, izinkan Allah untuk membawa orang lain ke dalam hati dan pikiran anda, seseorang yang meminta doa anda, seseorang atau sekelompok orang yang bersikap kasr atau kritis atau penuh keluhan, atau situasi apapun yang menekan anda maupun membbutuhkan hikmat. Bab ini mengutip doa dari Iona Abbey Workship Book.

10.     Kesepian dalam kepemimpinan. Orang lain tidak melihat sama jelas tentang suatu kesetiaan kepada Allah dan tugas serta keputusan yang konsisten dalam perjalanan ke mana allah memimpon kita. Mulai ada keraguan, merindukan rasa aman dan kemapanan hidup sebelunya. Ketika bangsa Israel mulai memberontak, Musa pergi ke Gunung Horeb, dan akhirnya ia turun. Musa membawa Sepuluh Perintah Allah yang diberikan Allah untuk bangsa Israel. Momen yang Musa alamai disebut juga Momen Keluaran 33. Situasi diluar menegangkan tapi Allah memberikan kita ketenangan di dalam batin untuk menghadapi badai kehidupan (Barton: 200). Praktik mengutip doa dari Leonard Cohen, Book of Mercy.

11.  Dari keterasingan menuju komunitas kepemimpinan. Terasing. Musa dalam Bilangan 11 kesepian yang diungkapkan oleh Musa. Ketika Musa mengalami krisis kepemimpinan, Allah bertindak. Allah memerintahkan Musa mengumpulkan para tua-tua yang paling dihormati di Israel, yaitu mereka yang dapat dipercaya untuk mendampingi Musa dalam kondisinya yang sedang rapuh. Dengan demikian, mereka dapat membicarakannya bersama-sama. Allah mengambil sebagian roh yang ada pada Musa dan menuangkan Roh itu ke atas para pemimpin yang dapat dipercaya, sehingga mereka bersama-sama dapat memikul tanggungjawab atas bangsa itu (Barton: 209). Yesus pun memilih sedkit saja "orang-orang yang dikehendaki-Nya" (Markus 3:13).


12.  Menemukan Kehendak Alalh bersama-sama.Jantung kepemimpinan rohani adalah kemampuan untuk bersikap "bijaksana" dan "berakal budi"  (Ul.1:13). Memasuki proses pencarian hikmat: Mencari hikmat dengan berdoa tanpa henti, berdoa meminta pengabaian (mengabaikan segala sesuatu keculai kehendak Allah), siap berdoa meminta hikmat allah, mendengarkan dalam beragam tingkat; Menyelesaikan proses pencarian hikmat mengambil pilihan yang konsisten dengan apa yang Allah kerjakan di tengah-tengah Anda, mencari konfirmasi batin. Menyepakati bersama-sama lalu mencari kehendak allah dan melakukannya bersama-sama.


13.  Retropeksi, waktu melepaskan saat Allah tidak memperbolehkan Musa melihat negeri atau Tanah Perjanjian padahal ia yang memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir menuju Tanah Perjanjian.


Proses melepaskan. Intinya: pengalaman perjumpaan dengan Allah adaalh hal yang penting. Setia dalam hidupnya. Dan tiba pada saatnya ketika Allah mengatakan waktunya untuk melepaskan. Dan Musa tidak melihat Tanah Perjanjian itu. Ia berpulang kepada Allah.



Profil penulis pada sampul belakang
Ruth Haley Barton adalah presiden pendiri dari Transforming Center. Seorang pembimbing rohani terlatih (Shalem Institute for Spiritual Formation), staf pastoral di beberapa gereja termasuk Willow Creek Community Church, dan sekarang menjadi asisten professor untuk trasnformasi rohani di Northen Seminary. Dia juga adalah penulis dari Sacred Rhythms.

Alamat penerbit:
Literatur Perkantas Jatim
Jl. Tenggilis Mejoyo KA-10
Surabaya 60292
www.perkantasjatim.org


Tidak ada komentar:

Posting Komentar