Sumber foto:
Kabar mengagetkan itu
tiba-tiba muncul. Kabar dukacita dari salah seorang dossenku dan rekan kerjaku
saat di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta. Beliau, Pdt (Em) Hendrik Ongirwalu,
M.Th meninggal dunia pada tanggal 18 Maret 2020. Padahal masih kudengar beliau
memimpin salah satu acara pada rapat pendeta GPIB di bulan Februari yang
lalu.
Pak Ongir, biasa kami sapa, adalah sosok dosen yang kebapakan,
sangat baik. Beliau sempat menjadi pendeta/pembimbing asrama saat aku mahasiswa
tingkat 1. Lalu, menjadi dosen mengampu beberapa mata kuliah saat aku tingkat 3
dan 4. Ketika aku telah lulus kuliah, aku sempat bekerja di Bagian Administrasi
Akademik dan kami menjadi rekan kerja. Aku pun semakin mengenal secara dekat
sosok pak Ongirwalu. Sapaan lembut memanggil namaku dengan ciri khas sangat
kebapakan, tidak mau merepotkan para staff. Jika ada yang dia pinta, pasti dia tanya
apakah aku sudah makan siang atau belum. Beberapa
pertanyaan yang tulus dapat kita rasakan, misalnya bertanya tentang kabar kita.
Beliau
selalu mau mendengarkan dan membantu jika ada keluhan dari mahasiswanya,
apalagi mahasiswa bimbingannya, termasuk soal dana uang kuliah dan uang makan. Pak Ongirwalu secara
senyap akan meminta bantuan dari jemaatnya. Kadang aku kesal juga sama
mahasiswa yang pernah dibantu Pak Ongirwalu yang bersikap tidak tahu berterima
kasih. Setidaknya perbaiki diri, tidak telat kuliah, atau kumpulkan tugas.
Tetapi Pak Ongirwalu selalu dengan senyum menanggapinya. Oh, Bapak...
Pernah suatu kali saat aku ke Jakarta dan singgah ke
STT-J, aku, Sherli dan Marcia melihat Pak Ongir. Sherli masih menjadi
aktivis sosial/pekerja NGO, Marcia melayani sebagai pendeta dan sedang mengurus
visa ke Australia karena diundang gereja di sana dan kami memang pas ketemu di kampus
tercinta. Kami segera mengobrol dan beliau tampak tersenyum terus melihat tingkah
kami para mantan mahasiswanya yang udah tersebar di mana-mana. Kami minta foto Bersama Bapak.
Dan, untunglah ada foto kami bersama yang kemudian menjadi kenangan.
Pak Ongirwalu
meninggal dunia setelah beberapa hari dirawat di Rumah Sakit. Kabarnya beliau
minta dikremasi. Pak Ongir, terima kasih untuk
perhatianmu, kebaikan dan kasihmu buat kami semua. Selamat jalan Pak
Ongir, Bapakku yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar